Jumat, 20 Maret 2020

Plant Growth-Promoting Rhizobacteria (PGPR) yang Kaya Manfaat

Plant Growth-Promoting Rhizobacteria (PGPR) merupakan bakteri yang berkoloni dengan perakaran dan mendukung kekebalan, pertumbuhan dan perkembangan tanaman berkat kemampuannya dalam menghasilkan zat pengatur tumbuh (ZPT) dan menjadi biokatalis untuk mendukung tersedianya NPK dan asam-asam organik penting lainnya bagi tanaman. Dengan demikian PGPR sebagai agen pelestarian lingkungan menjaga biodiversitas mikroba perakaran guna mendukung pertanian ramah lingkungan yang dapat meningkatkan hasil pertanian.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh Kloepper & Schroth (1978), perkembangan penelitian PGPR mengalami kemajuan pesat, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Secara umum, fungsi PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dibagi dalam tiga kategori, yaitu:  (1) sebagai pemacu/perangsang pertumbuhan (biostimulants) dengan mensintesis dan mengatur konsentrasi berbagai zat pengatur tumbuh (fitohormon) seperti asam indol asetat (AIA), giberellin, sitokinin, dan etilen dalam lingkungan akar; (2) sebagai penyedia hara (biofertilizers) dengan menambat N2 dari udara secara asimbiosis dan melarutkan hara P yang terikat di dalam tanah; dan (3) sebagai pengendali patogen (penyebab penyakit tanaman) berasal dari tanah (bioprotectants) dengan cara menghasilkan berbagai senyawa atau metabolit anti patogen (Tenuta, 2006; Cattelan et al., 1999; Kloepper, 1993). Jadi PGPR dapat menekan mikroba penyebab penyakit tanaman.

Biang PGPR dapat diambil dari akar dan tanah yang melekat pada akar tersebut dari akar tumbuhan:

-          Bambu

-          Lalang

-          Rumput teki

-          Serai

-          Putri malu

-          Rumput gajah

-          Glagah


PGPR yang saya pilih untuk saya posting saya ambil dari kanal Youtube IPB TV. Saya sudah membuat dirumah dan sudah menyuluhkan dan mengajak petani untuk membuatnya. Mari kita lihat bahan dan cara membuatnya berikut ini


PGPR  versi Dr. Ir. Widodo, M.Si (Dosen Institut Pertanian Bogor)


Bahan

  •         Akar bambu beserta tanah yang melekat di akar (± 1 kantong)
  •       Dedak 1 ons
  •          Terasi 1 ons
  •       Gula merah atau gula pasir 2 ons
  •      Kapur sirih 1 sendok makan
  •      Air bersih 10 liter
  •      Jerigen atau ember


Cara Membuat

Ø  Akar bambu direndam dengan air selama 7 hari

Ø  Gula merah, dedak, kapur sirih dan terasi direbus hingga mendidih selama kurang lebih 20 menit, kemudian dinginkan

Ø  Setelah dingin, masukkan semua bahan ke dalam ken atau jerigen dan ditutup rapat dengan plastik

Ø  Buka penutup dan aduk setiap pagi, kemudian ditutup kembali

Ø  Setelah 15 hari, PGPR biasanya sudah jadi dan siap untuk digunakan.

 

Aplikasi PGPR

Sebelum digunakan PGPR disaring agar terpisah ampas dengan airnya. Cara aplikasinya bisa disemprotkan ke lahan, disemprotkan ke tanaman, atau merendam benih atau bibit yang akan digunakan. PGPR juga bisa diaplikasikan dengan cara pengocoran langsung keakar tanaman.

PGPR ini cocok untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan.

Mekanisme kerja PGPR yaitu:

1. Menginduksi ketahanan tanaman

2. Menghasilkan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

3. Meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman

4. Menekan mikroba yang merugikan tanaman 


Sahabat petani yuk segera membuat PGPR agar tanaman sehat dan hasilnya meningkat.


Sumber:


Kloepper, J.W. 1993. Plant growth promoting rhizobacteria as biological control agents. p. 255-274. In F.B. Meeting, Jr. (Ed.). Soil Microbial Ecology, Applications in Agricultural and Environmental Management. Marcel Dekker, Inc. New York

Tenuta, M. 2006. Plant Growth Promoting Rhizobacteria: Prospect for increasing nutrient acquisitioand disease control. Available: http://www.umanitoba.ca/afs/agronomists_conf/2003/pdf/

tenuta_rhiz obacteria.pdf . [Accessed 22 July 2006]


Youtube IPB TV. Dosen IPB University, Dr. Widodo: Penemu Mikroba Penolong Tanaman