Plant Growth-Promoting Rhizobacteria (PGPR) merupakan bakteri yang berkoloni dengan perakaran dan mendukung kekebalan, pertumbuhan dan perkembangan tanaman berkat kemampuannya dalam menghasilkan zat pengatur tumbuh (ZPT) dan menjadi biokatalis untuk mendukung tersedianya NPK dan asam-asam organik penting lainnya bagi tanaman. Dengan demikian PGPR sebagai agen pelestarian lingkungan menjaga biodiversitas mikroba perakaran guna mendukung pertanian ramah lingkungan yang dapat meningkatkan hasil pertanian.
Sejak
pertama kali diperkenalkan oleh Kloepper & Schroth (1978), perkembangan
penelitian PGPR mengalami kemajuan pesat, terutama dalam beberapa tahun
terakhir. Secara umum,
fungsi PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dibagi
dalam tiga kategori, yaitu: (1) sebagai pemacu/perangsang pertumbuhan (biostimulants) dengan mensintesis dan
mengatur konsentrasi berbagai zat pengatur tumbuh (fitohormon) seperti asam indol asetat (AIA), giberellin, sitokinin,
dan etilen dalam lingkungan akar; (2) sebagai
penyedia hara (biofertilizers) dengan
menambat N2 dari udara secara asimbiosis dan melarutkan hara P yang terikat di
dalam tanah; dan (3) sebagai
pengendali patogen (penyebab penyakit
tanaman) berasal dari tanah (bioprotectants) dengan
cara menghasilkan berbagai senyawa atau metabolit anti patogen (Tenuta, 2006; Cattelan et al., 1999;
Kloepper, 1993). Jadi PGPR dapat
menekan mikroba penyebab penyakit tanaman.
Biang
PGPR dapat diambil dari akar dan tanah yang melekat pada akar tersebut dari
akar tumbuhan:
-
Bambu
-
Lalang
-
Rumput teki
-
Serai
-
Putri malu
-
Rumput gajah
-
Glagah
PGPR yang saya pilih untuk saya posting saya ambil dari kanal Youtube IPB TV. Saya sudah membuat dirumah dan sudah menyuluhkan dan mengajak petani untuk membuatnya. Mari kita lihat bahan dan cara membuatnya berikut ini
PGPR versi Dr. Ir. Widodo, M.Si (Dosen Institut
Pertanian Bogor)
Bahan
- Akar bambu beserta tanah yang melekat di akar (± 1 kantong)
- Dedak 1 ons
- Terasi 1 ons
- Gula merah atau gula pasir 2 ons
- Kapur sirih 1 sendok makan
- Air bersih 10 liter
- Jerigen atau ember
Cara Membuat
Ø Akar bambu direndam dengan air selama 7 hari
Ø Gula merah, dedak, kapur sirih dan terasi direbus
hingga mendidih selama kurang lebih 20 menit, kemudian dinginkan
Ø Setelah dingin, masukkan semua bahan ke dalam ken atau
jerigen dan ditutup rapat dengan plastik
Ø Buka penutup dan aduk setiap pagi, kemudian ditutup
kembali
Ø Setelah 15 hari, PGPR biasanya sudah jadi dan siap
untuk digunakan.
Aplikasi PGPR
Sebelum digunakan PGPR disaring agar terpisah ampas dengan airnya. Cara
aplikasinya bisa disemprotkan ke lahan, disemprotkan ke tanaman, atau merendam
benih atau bibit yang akan digunakan. PGPR juga bisa diaplikasikan dengan cara
pengocoran langsung keakar tanaman.
PGPR ini cocok untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan.
Mekanisme kerja PGPR yaitu:
1. Menginduksi ketahanan tanaman
2. Menghasilkan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)
3. Meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman
4. Menekan mikroba yang merugikan tanaman
Sahabat petani yuk segera membuat PGPR agar tanaman sehat dan hasilnya meningkat.
Sumber:
Kloepper, J.W. 1993. Plant
growth promoting rhizobacteria as biological control agents. p. 255-274. In
F.B. Meeting, Jr. (Ed.). Soil Microbial
Ecology, Applications in Agricultural and Environmental Management. Marcel
Dekker, Inc. New York
Tenuta, M. 2006. Plant Growth Promoting Rhizobacteria: Prospect for increasing nutrient acquisitioand disease control. Available: http://www.umanitoba.ca/afs/agronomists_conf/2003/pdf/
tenuta_rhiz obacteria.pdf . [Accessed 22 July 2006]
Youtube IPB TV. Dosen IPB University, Dr. Widodo: Penemu Mikroba Penolong Tanaman