Aplikasi sebelum ada serangan hama menggunakan pestisida kimia anorganik telah
menciptakan beberapa ketidak-seimbangan dalam ekosistem. Penggunaan pestisida tersebut secara berlebihan
telah mengakibatkan menipisnya populasi musuh alami berupa
predator serta
perkembangan populasi hama yang semakin kebal (resisten) terhadap insektisida kimia anorganik.
Musuh alami berupa predator adalah suatu binatang
yang makan binatang lain sebagai mangsa,
baik tubuhnya lebih kecil maupun lebih besar dan lebih lemah daripada
dirinya. Contoh predator adalah
capung, laba- laba, belalang sembah, kumbang kubah,
kumbang karab, kumbang Vedalia, kepik pentatomid, larva lalat jala dan Lalat jala hijau.
Insektisida kimia anorganik
mengurangi keragaman musuh alami dari agroekosistem. Salah
satu komponen utama Pengendalian
Hama Terpadu (PHT) adalah pendayagunaan musuh alami yang terdiri
dari predator, parasitoid dan patogen serangga. Untuk itu penting menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati, yaitu dengan mengembalikan
keanekaragaman hayati
dan mengoptimalkan fungsi ekosistem.
Peningkatan kelimpahan, keragaman dan fungsi musuh
alami di habitat pertanian dengan menyediakan perlindungan dan alternatif atau
tambahan sumber makanan dapat
dilakukan dengan menyediakan habitat
bagi berkembangnya musuh alami berupa predator tersebut. Habitat ataupun rumah
bagi musuh alami tersebut yang bisa dilakukan oleh petani sangatlah mudah yaitu adalah dengan menanam
tanaman refugia. Tumbuhan yang potensial yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat
berlindung dan sebagai alternatif sumber tambahan makanan adalah tanaman refugia.
Refugia adalah
tumbuhan (baik tanaman maupun gulma)
yang tumbuh disekitar tanaman yang dibudidayakan, yang berpotensi sebagai
mikrohabitat bagi musuh alami (baik predator maupun parasit), agar pelestarian
musuh alami tercipta dengan baik. Refugia pada
budidaya padi merupakan tanaman bunga warna warni, guna menghadirkan dan
meningkatkan populasi predator atau musuh alami terhadap hama perusak tanaman
padi. Berbagai tanaman bunga warna warni itu bisa ditanam pada pematang sawah,
pinggiran saluran irigasi atau di tepi sawah dan ladang.
Tanaman Refugia berperan :
- konservasi keanekaragaman hayati
- mikrohabitat musuh alami (predator maupun parasitoid) sehingga keberlangsungan kehidupannya bisa lebih terjaga
- Sebagai sumber pakan berupa polen atau nectar bagi musuh alami (terutama untuk jenis parasitoid) sebelum adanya OPT di pertanaman
Menanam tanaman refugia di lahan pertanaman padi baik di sawah maupun di ladang sudah diakui dapat mengurangi populasi hama yang menyerang tanaman padi. Hal ini karena refugia adalah rumahnya musuh alami sehingga dapat memperbanyak musuh alami. selain itu membuat pemandangan menjadi lebih indah dengan beragam bunga yang ditanam.
Jenis tanaman maupun gulma yang termasuk tanaman refugia contohnya bunga matahari, kenikir, bunga kertas (zinia), bunga tahi ayam, bunga pacar air, rumput urang – aring, kancing ungu, kacang panjang, buncis, jagung, bunga jengger ayam, kacang tanduk/okra, bunga tapak dara, bunga pukul 8 dan lain-lain. Dengan ditanami tanaman refugia selain aman bagi lingkungan juga mendatangkan keindahan.