Berbicara tentang pupuk organik saya termasuk orang yang sangat bersemangat mengenalkan pupuk organik ke petani. Mengingat begitu banyak petani di kabupaten tempat saya bertugas mempunyai keterbatasan dalam membeli pupuk kimia anorganik/sintetis. Selain itu praktek -praktek pertanian yang tidak ramah lingkungan telah menimbulkan dampak degradasi lahan. Maka jangan heran bagi pengunjung blog saya, akan sering menemukan materi tentang berbagai macam pupuk organik.
Pupuk Organik Cair (POC) merupakan larutan dari pembusukan bahan - bahan organik yang berasal dari sisa tanaman dan limbah hewan yang kandungan unsur haranya lebih
dari satu unsur. POC juga dapat dimanfaatkan sebagai aktivator dalam pembuatan kompos.
Untuk bahan - bahan yang dapat dibuat POC dapat dilihat pada postingan terdahulu. untuk memudahkan silahkan klik link berikut. http://oyiepenyuluhsintang.blogspot.com/2020/05/sumber-dan-macam-macam-pupuk-organik.html
Kelebihan
pupuk organik cair dapat memperbaiki
sifat kimia dan biologi tanah dimana berupa antara lain adalah:
-
Unsur hara lebih lengkap baik unsur makro maupun mikro
-
Unsur haranya lebih mudah
diserap oleh tanaman
-
Mengandung
mikroorganisme yang baik bagi kesuburan tanah dan tanaman
-
Meningkatkan produksi
dan kualitas produk tanaman
-
Meningkat vigor
tanaman dimana meningkatkan daya tahan tanaman terhadap patogen penyebab penyakit
Dari sisi
pembuatannya POC mempunyai keunggulan yaitu:
-
Proses pembuatannya
lebih mudah dibanding dengan pembuatan kompos
-
Murah
-
Peralatan yang
digunakan relatif lebih sederhana dan dapat menggunakan barang bekas
-
Tidak memerlukan
keahlian khusus, siapapun bisa membuatnya.
Umumnya POC yang dibuat selain mengandung nutrisi tanaman, juga sudah
mengandung ZPT dan mikro organisme. Hal ini dikarenakan bahan pembuatannya ada
yang mengandung ZPT alami. Selain itu juga POC sebagian besar mengandung
mikroorganisme yang baik untuk kesuburan tanah.
Nah sebelum sahabat petani membuat POC, terdapat hal – hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan POC agar POC yang kita buat dapat berhasil dengan baik,
yaitu:
a.
Wadah sebaiknya
menggunakan bahan plastis. Jangan
menggunakan wadah yang mudah berkarat. Wadah yang dapat digunakan seperti ember
plastik, tong plastik, jerigen, botol plastik, toples plastik dan lain – lain.
b.
Wadah POC harus
tertutup rapat. POC yang dibuat
dari berbagai limbah organik dilakukan dengan cara
fermentasi. Fermentasi merupakan proses penguraian atau perombakan bahan
organik yang dilakukan dalam kondisi tertentu oleh mikroorganisme fermentatif. Dalam
proses fermentasi tersebut tidak membutuhkan oksigen (anaerob). Prinsip dari fermentasi anaerob ini adalah
bahan limbah organik dihancurkan oleh mikroba dalam kisaran temperatur dan
kondisi tertentu yaitu
fermentasi anaerob. Caranya adalah dengan menutup rapat wadah POC dan tidak boleh terkena
udara luar.
Jika
menggunakan wadah yang mempunyai tutup kecil seperti jerigen atau botol plastik
dimana menggunakan tutup langsung, maka harus setiap hari dibuka untuk
mengeluarkan gas. Proses fermentasi POC akan mengeluarkan gas. Jika setiap hari
tidak dibuka sekitar 5 menit untuk
membuang gasnya maka botol akan membengkak penuh akan gas, sehingga jika dibuka
tutupnya akan meledak dan memuntahkan isinya keluar.
Untuk
menyiasatinya jika malas membuka tutup botol/jerigen setiap hari, maka tutupnya
dapat diganti dengan balon (tusuk balon 1 kali saja menggunakan jarum kecil)
ataupun diberi selang kecil.
Wadah bermulut lebar juga dapat menggunakan selang, agar tidak buka tutup tiap hari. Tetapi bisa juga hanya menggunakan plastik dan diikat tali ban dengan catatan harus dibuka setiap hari selama 5 menit untuk membuang gas seperti pada gambar berikut.
c.
Pembuatan POC
memerlukan glukosa sebagai makanan/energi bagi mikroorganisme pengurainya. Glukosa yang dapat digunakan contohnya Molase yang merupakan
cairan dari sari tetes tebu. Jika tidak ada molase
maka dapat diganti dengan cara melarutkan gula merah atau putih
kedalam air bersih dengan perbandingan 1:1. Sebagai contoh untuk mendapatkan
500 ml molase diperlukan gula merah atau gula putih sebanyak 500 gr dan air
bersih sebanyak 500 ml
d.
Jangan menggunakan
air PAM karena mengandung klorin. Air yang digunakan untuk membuat POC
lebih baik menggunakan air hujan, air sumur, air limbah AC atau dari sumber
lainnya. Jika terpaksa menggunakan air PAM maka lebih baik diendapkan beberapa
hari sebelumnya
e.
Harus ada rongga
udara dalam wadah pembuatan POC. Dalam
mengisi bahan-bahan organik dan air untuk POC, harus tidak boleh penuh hingga
kebibir wadah. Sisakan ruang paling atas sekitar 5 cm
f. Wadah POC ditempatkan
ditempat yang teduh. lebih baik wadah POC tidak dijemur/kena
sinar matahari karena dapat menghambat fermentasi
g. Pemberian bahan organik yang berbau wangi. POC biasanya ada aroma seperti tape. Namun POC yang dibuat dari limbah organik seperti urine dan limbah hewan biasanya bau khas pupuk ini cukup menyengat. Namun bau tersebut dapat dikurangi, bahkan dihilangkan dengan cara memberikan pewangi. Produk yang dihasilkan merupakan produk organik, bahan pewangi nya pun harus bahan alami. Bahan pewangi alami yang dapat digunakan yaitu sereh wangi, kulit dan daun jeruk, atau pandan (Purwendro, 2008). Bahan pewangi alami lainnya masih banyak lagi yang bisa digunaka
h. Untuk mempercepat proses pelapukan bahan organik yang digunakan maka dapat ditambahkan EM-4 yang dapat dibeli ditoko pertanian ataupun MOL yang bisa dibuat sendiri
POC dapat dapat diaplikasikan keberbaagai jenis tanaman. Interval waktunya bisa 7 - 10 hari sekali. Pemberiannya dapat dilakukan dengan cara disemprotkan ke tanaman, maupun dengan cara disiram atau dikocorkan. Pemberiannya lebih baik dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
Ayo sahabat petani mulailah beralih membuat POC dengan bahan-bahan yang mudah kita dapat disekitar kita....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar