Minggu, 12 Februari 2017

BERTANAM SAYURAN DI LAHAN SEMPIT

Pada tahun 2014 lalu saya pernah memposting materi tentang Pemanfaatan Pekarangan. Untuk lebih jelas bagaimana bertanam di pekarangan yang umumnya memiliki lahan yang sempit terutama di perkotaan, maka kali ini saya memposting bagaimana cara bertanam terutama sayuran di lahan sempit. 

Bertanam di lahan sempit dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1.   TEKNIK VERTIKULTUR
-    Budidaya sayuran ini yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat


2.   DALAM POT
-    Budidaya sayuran dilakukan dengan menggunakan wadah pot


BUDIDAYA SAYURAN MODEL VERTIKULTUR DAN POT
A.  MEMILIH JENIS TANAMAN
   1. DALAM POT
Tanaman yang cocok hampir semua jenis seperti tanaman sayuran buah (terong, timun, gambas, pare, cabai, tomat, kacang panjang, buncis dll) dan sayuran daun seperti kangkung, bayam, sawi, selada, seledri, daun bawang, kemangi dll

  2. VERTIKULTUR/BERTINGKAT ATAU TEGAK BERDIRI
Karena wadah talang, bambu, botol plastik atau paralon dangkal wadah tanamannya sehingga tidak cocok untuk sayuran buah seperti terong, cabai, timun, pare, gambas, labu air dll. Hal ini karena tidak cukup kuat menahan tumbuh tegaknya tanaman).

Jadi lebih cocok untuk sayuran  berumur pendek dan berakar pendek seperti sawi, bayam, kangkung, selada, pokcoy, seledri dll.

B.  PENYIAPAN WADAH TANAMAN
 1.  WADAH POT
-   Jenis pot yang digunakan berupa pot plastik, ember bekas, polybag,   sak semen, karung beras kecil, sabut kelapa, botol plastik bekas,   kantong plastik bekas minyak, sabun, mie instan dll
-     untuk tanaman sayuran daun volume/isi tanahnya minimal seberat 1kg
-     Sayuran  buah volume/isi tanahnya berkisar 3 – 20 kg
-     Wadah dibuat lubang pada dasarnya untuk membuang kelebihan air.

         2.   VERTIKULTUR/BERTINGKAT ATAU TEGAK BERDIRI
-    Wadah yang digunakan bisa dari bambu, paralon, talang air, botol bekas, batang pisang dll)

-    Dibentuk seperti anak tangga atau sejumlah rak atau  tegak berdiri




C.   PENYIAPAN MEDIA PEMBIBITAN
  -   Wadah pembibitan dapat berupa baki plastik, gelas aqua, polybag, kotak kayu,   kardus bekas rak telur, daun pisang, daun kelapa dll.






    -   Sayuran yang biasa harus disemai seperti tomat, terung, cabai, selada, kailan dan   sawi. Sawi dapat juga ditanam langsung tanpa disemai.
    -    Media semai terdiri dari tanah 1 bagian dan pupuk kandang 1 bagian.
   -   Masukan benih ke dalam lubang tanam dangkal. Tutup tipis menggunakan pupuk  kandang/tanah halus.
   -   Tabur furadan (jika perlu) dipermukaan media sesuai aturan dalam kemasan untuk menghindari semut atau ulat tanah.
-  Lakukan penyiraman dengan hati-hati . Gunakan gembor atau botol plastik halus yang dilubang pada bagian tutupnya menggunakan paku halus.
-   Letakkan wadah terlindung dari hujan langsung namun kena sinar matahari cukup (misalnya di bawah sungkup).
    -   Jika daun sudah 3 - 5 lembar dapat dipindahkan untuk di tanam.

D.   PENYIAPAN MEDIA TANAM
   -     Media tanam dapat  menggunakan tanah bakar.
  -   Dapat juga campuran 1 bagian tanah 1 bagian sekam bakar dan 1 bagian pupuk kandang kemudian dicampur jadi 1.

E.    PENANAMAN
   -     Penanaman  setelah bibit memiliki daun 3 – 5 helai
   -    Pilihlah bibit yang sehat
   -    Buat lubang tanam seukuran wadah bibit.
  -   Keluarkan bibit hati-hati dari wadahnya sehingga tanah dan akar pada bibit tidak rusak
   -    Masukan dalam lubang tanam, tutup dengan tanah
   -    Siram menjadi basah & rata
   -    Tanam dilakukan pada sore

F.    PENYIRAMAN
    -   Banyaknya waktu penyiraman sangat tergantung dari isi tanah, jumlah tanaman & fase pertumbuhan tanaman.
   -  Semakin kecil wadah tanam, semakin besar ukuran tanaman serta banyaknya tanaman maka penyiraman harus sering dilakukan.
      -    Pada fase berbunga & berbuah harus rajin disiram agar tidak rontok.

G.   PEMUPUKAN

  SAYURAN ORGANIK
  -  Jenis pupuk yang digunakan pupuk kandang/kompos yang diberikan saat       menyiapkan media tanam. Lebih baik 2 minggu sebelum tanam.
  -   Pupuk susulan berupa Pupuk Organik Cair (POC) yang tersedia ditoko dengan   berbagai merek dagang atau buatan sendiri.
   -    POC diberikan 3 – 7 hari disiram ke tanah dengan dosis 10 – 50 ml POC dalam      1 liter air.
  -   Cara pembuatan POC dapat dilihat pada postingan yang lalu dalam blog ini, atau dapat juga dengan cara seperti di bawah ini:
Ø  Masukan air sebanyak 40 liter dalam tong plastic
Ø  Tambahkan gula pasir & gula merah masing-masing 1 kg
Ø  Tambahkan EM4 sebanyak 100 ml
Ø  Aduk rata
Ø  Tambahkan pupuk kandang 5 kg (lebih baik masukan dalam kain seperti kantong teh)
Ø  Tutup dengan plastik & ikat dengan tali karet ban
Ø  Pupuk dapat digunakakan setelah 3 minggu ditandai bau seperti tape

  SAYURAN  NON ORGANIK
 -   Jenis pupuk yang digunakan kimia seperti NPK atau campuran Urea, SP-36 dan KCl.
    -   Pupuk dapat diberikan disekitar  perakaran tanaman dengan cara ditabur sebanyak ½ - 1 sendok dan harus segera ditutup tanah sedikit dan disiram
   -   Pupuk susulan dilakukan dengan cara melarutkan NPK 1 gelas aqua per ember air. Atau 1 sendok pupuk NPK  ke dalam 1 liter air. Lalu disiram secara merata sebanyak  1 gelas aqua. Ulangi setiap  7 - 10 hari sekali. Jangan mengenai batang tanaman

H.   PENGENDALIAN HAMA
  -  Untuk menghindari lalat buah menggunakan perangkap. Dapat menggunakan petrogenol atau karton/karung/botol yang cat warna kuning dan diolesi lem (dapat juga beli lem kuning ditoko pertanian).
    -   Dapat digunakan pestisida nabati dari daun sirsak, serai, bawang putih dan sabun colek untuk mengendalikan hama. Selain itu dapat juga dibuat dari  sirih, tembakau & sabun colek. Cara pembuatan pestisida nabati dapat dilihat pada postingan yang lalu dalam blog ini.
   -  Jika menggunakan insektisida kimia maka 1 minggu sebelum dipanen harus dihentikan pemakaiannya

I.    PANEN
    -   Sayuran daun seperti kangkung, kailan, bayam potong, kenikir, seledri, kemangi dapat dipanen berulang.
      -    Sayuran buah dipanen secara bertahap.

Cukup mudahkan.... ayo kita bertanam sayuran..walaupun lahan pekarangan yang kita punya sempit. semoga bermanfaat...