Kamis, 24 Agustus 2017

HAMA TANAMAN DURIAN

Setelah sekitar 1 minggu yang lalu saya memposting tentang penyakit tanaman durian, kali ini agar melengkapi maka postingan kali ini tentang hama tanaman durian.

Bicara tentang durian tak bosan - bosannya sambil membayangkan lezatnya menyantap buah durian yang jika musim panen raya tiba begitu berlimpah dengan harga yang sangat terjangkau. Setiap orang bisa menyantap sepuasnya tanpa takut bikin dompet jebol...itu kalo di daerah tempat tinggal saya lo. Tapi bagi yang bermukim di pulau jawa, tentunya harga durian lumayan mahal.

Oke...kembali ke hama tanaman durian yang saya pilih adalah beberapa hama penting yang menimbulkan kerugian. Semoga bermanfaat buat pekebun dan hobiis tanaman durian.

HAMA TANAMAN DURIAN

1.  ULAT PENGGEREK BUAH
Ulat penggerek buah ada 2 jenis yang paling banyak ditemui di Indonesia yaitu Hypoperigea leprostricta dan Tirathaba ruptilenea.  

Hypoperigea leprostricta ngengatnya berwarna coklat tua dengan bercak putih pada sayapnya. Larva akan menetap di dalam biji sampai buah rontok. Begitu buah rontok larva akan keluar  masuk dalam tanah. Ulat berubah menjadi pupa/kempompong di dalam tanah. Kemudian pupa menetas menjadi ngengat. Ngengat generasi baru akan melubangi buah durian untuk mengulangi siklus hidupnya. 

Tirathaba ruptilenea adalah ulat penggerek buah yang paling banyak menyerang di Indonesia. Aneka kultivar durian unggul sudah dirilis hampir semua mencantumkan tingkat kerentanan terhadap hama ini. 

Gejala serangan:

  • Larva Hypoperigea leprostricta yang menyerang buah durian berwarna merah ungu dengan panjang 3,5 cm yang melubangi kulit buah dan masuk ke dalam daging buah serta biji dan berdiam disana untuk mencari makan. Daging buah yang terlewati akan membusuk.  
  • Larva Tirathaba ruptilenea berwarna hitam kecoklatan. Larva menetas dari telur yang diletakan di kulit buah. Kemudian masuk ke daging buah dan mengoroknya sampai membusuk.
  • Kadang-kadang jika menyerang buah muda akan rontok. Begitu dibelah akan akan nampak ulat penggerek buah. 



Cara Pengendalian:

  • Tindakan preventif dengan mencangkul tanah di bawah tajuk pohon untuk mematikan kepompong ngengat. Buah yang gugur karena hama ini dikumpulkan dan dibakar agar siklus hamanya terhenti.
  • Penyemprotan insektisida seperti Decis EC atau Buldog EC dengan dosis 1 ml/l air dengan interval 2 minggu sekali. Jika sudah ada serangan dapat ditingkatkan menjadu 3 - 4 hari sekali. Penyemprotan hanya dilakukan pada pohon yang terserang atau 4 -5 pohon di sekitarnya. 


2.  PENGGEREK BATANG
Ulat penggerek batang ada 2 jenis akan kita bahas yaitu Xyleutus leuconotus dan Batocera naminator.  Hama ini meskipun tingkat kerugian yang ditimbulkan tidak seganas penyakit kanker batang, namun tetap menurunkan produktivitas.

Gejala serangan:
  • Ditandai dengan lubang kecil pada batang atau cabang dan menumpuknya kotoran serbuk berwarna kemerahan. 
  • Awalnya hama menggigit kulit kayu, kemudian meletakan telurnya disitu. Setelah telur menetas, larvanya akan ke dalam batang atau cabang. Larva akan merusak phloem dan xylem sehingga transportasi air dan hara ke seluruh jaringan tanaman akan terganggu.
  • Daun  pada cabang yang terserang akan mati. Lama - kelamaan pohon juga ikut mati.

    Cara Pengendalian:
    • Cara mekanis. Cabang atau ranting yang terserang dipotong 5 cm dari lubang gerekan. Kemudian membakar potongan tersebut agar larvanya mati. Teknik lain dengan memasukan kawat ke dalam lubang dengan harapan ulat terkena kawat dan mati
    • Cara kimiawi. Jika batang utama yang terserang, basahi kapas dengan insektisida seperti Decis EC atau Buldok EC. Kemudian sumbat dengan kapas tersebut.  Seandainya lubang gerekan terletak pada ketinggian maka pengendalian yang paling praktis adalah cara infus. Batang di bor dengan sudut kemiringan 45  derajat sedalam 3 - 10 cm. Selanjutnya di atas lubang itu digantung botol berisi seliter insektisida kimia. Melalui selang kecil, insektisida dimasukan ke lubang. Selesai di infus luabng harus ditutup parafin/lilin untuk mencegah kehadiran penyakit blendok.

    3.  RAYAP
    Tanaman durian kemungkinan beresiko akan terserang rayap jika kebun terdapat banyak bonggol kayu membusuk bekas kebun karet, karena rayap sebenarnya hanya memakan kayu yang sudah mati. Namun rayap dapat mengeluarkan cairan yang dapat mempercepat kematian kulit kayu durian dan jika dibiarkan serangannya akan meluas.

    Gejala serangan:
    • Gejala awal serangan adanya alur atau terowongan dari tanah yang menempel di batang.

    Cara Pengendalian:
    • Preventif. Sanitasi lingkungan cara pencegahan paling efektif. Semua bonggol kayu dimusnahkan hingga bersih.
    • Cara kimiawi. Penaburan 30 - 50 gram Furadan di sekeliling pohon kemudian ditutup dengan tanah. Selain itu insektisida Regent SC dengan dosis 5 ml/l air diberikan dengan cara disemprot, disiram atau diinjeksi.



    Sumber: 
    Trubus. Panduan Praktis. Sepuluh Hama dan Penyakit Intai Durian Anda.
    Onny Untung. Seri Agribisnis. Durian. Untuk Kebun Komersil dam Hobi.

    1 komentar:

    1. apakah furadan bisa buat membunuh penggerek batang,dan bagaimana caranya,dan berapa dosis takaran tiap satu pohonnya?..

      BalasHapus