Selasa, 23 Januari 2018

BERCAK DAUN CERCOSPORA (Cercospora capsici) PADA TANAMAN CABE


       Penyebab penyakit : Cendawan Cercospora capsici
Nama umum/daerah : Bercak mata ayam
Penyebaran spora terjadi oleh tiupan angin, percikan air hujan/lewat air siraman maupun perantaraan alat pertanian. Serangan berat umumnya terjadi bersamaan dengan periode pembungaan dan terjadi di dataran tinggi. Kondisi lingkungan yang selalu hujan mendukung perkembangan dan penyebaran penyakit bercak daun.

Gejala serangan :
  • Penyakit ini menimbulkan kerusakan pada daun, batang dan akar. Gejala serangan penyakit ini mulai terlihat dari munculnya bercak bulat berwarna coklat pada daun dan kering, ukuran bercak bisa mencapai sekitar 1 inci. Pusat bercak berwarna pucat sampai putih dengan warna tepi lebih tua. Bercak yang tua dapat menyebabkan lubang-lubang. Bercak daun mampu menimbulkan kerugian ekonomi yang besar pada budidaya cabai, daun yang terserang akan layu dan rontok.
  • Penyakit bercak daun ini dapat menyerang tanaman muda di persemaian, dan cenderung lebih banyak menyerang tanaman 
  • Serangan berat meyebabkan tanaman cabai kehilangan hampir semua daunnya, kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan cabai dalam menghasilkan buah.



Pengendalian : 
  • Sanitasi dengan cara memusnahkan dan atau sisa-sisa tanaman yang terinfeksi 
  • Menanam bibit yang bebas pathogen (bibit penyakit) pada lahan yang tidak terkontaminasi oleh patogen, baik dipersemaian maupun di 
  • Perlakuan benih sebelum tanam
  • Waktu tanam yang tepat adalah musim kemarau dengan irigasi yang baik dan pergiliran tanaman dengan tanaman non solanaceae
  • Pengendalian kimia dapat dilakukan dengan fungisida secara bijaksana, efektif, terdaftar dan diijinkan oleh Menteri Pertanian. Berpedoman pada peramalan cuaca dan populasi spora di lapangan. Contoh fungisida untuk mengendalikan penyakit ini seperti Victory 80 WP atau Promaneb 80 WP konsentrasi 3 gr/L . Fungisida-fungisida tersebut digunakan secara bergantian


Rabu, 10 Januari 2018

Penyakit Virus kuning (Gemini Virus) Pada Tanaman Cabe


       Selain cabai virus ini juga mampu menyerang tanaman tomat, buncis, gula bit, babadotan, atau tanaman pertanian yang lain. Penyakit ini disebabkan oleh virus gemini dengan diameter partikel isometri berukuran 18–22 nm. Virus gemini mempunyai genome sirkular DNA tunggal. Virus dapat ditularkan melalui penyambungan dan melalui vektor Kutu Kebul (Bemisia tabaci).

Gejala serangan :
  •  Helai dimulai dari daun pucuk berkembang menjadi warna kuning jelas, tulang daun menebal dan daun menggulung ke atas.
  • Infeksi lanjut dari gemini virus menyebabkan daun mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah. Keberadaan penyakit ini sangat merugikan karena mampu mempengaruhi produksi buah.

 Pengendalian :
  • Mengendalikan serangga vektor virus kuning yaitu kutu kebul (Bemisia tabaci) dengan menggunakan musuh alami predator seperti Menochilus sexmaculatus atau jamur patogen serangga seperti Beauveria bassiana atau Verticillium lecani.Melakukan sanitasi lingkungan terutama tanaman inang seperti ciplukan, terong, gulma bunga 
  • Pemupukan tambahan untuk meningkatkan daya tahan tanaman sehingga tanaman tetap berproduksi walaupun terserang virus 
  • Kultur teknik yang meliputi : perendaman benih, penggunaan mulsa plastik (untuk menekan gulma inang, populasi vektor, menunda perkembangan 
  • Penanaman tanaman pembatas untuk mengelilingi kebun cabe seperti tanaman jagung.