Selasa, 06 Maret 2018

PRINSIP –PRINSIP 5 T DALAM PEMUPUKAN TANAMAN PADI


Dalam memupuk padi seringkali petani tidak melakukan dengan benar sehingga berdampak pada seberapa besar manfaat pemupukan tersebut terhadap pertumbuhan dan produktifitas tanaman padi.
Ada 5 tepat pemupukan atau biasanya disebut 5 T yang  mempengaruhi keberhasilan pemupukan pada tanaman padi, yaitu:

1.        TEPAT JENIS 

  • Maksudnya yaitu pada saat pemupukan harus tepat dalam menentukan jenis pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman. 
  • Misalnya pada saat pemupukan tanaman padi, jika tanaman tersebut membutuhkan pupuk N maka kita harus memupuk Urea. Tetapi penggunaan Urea pada tanah masam tidak dianjurkan karena akan memperparah keracunan zat besi (Fe) sehingga lebih tepat menggunakan pupuk ZA.
  • Jika tanaman tersebut menunjukan gejala kekurangan unsur P maka perlu diberikan pupuk SP-36 atau pupuk lain yang mengandung unsur P.
  • Selain itu apakah jenis yang dipilih adalah pupuk organik atau pupuk kimia anorganik juga perlu menjadi pertimbangan.

2.      TEMPAT BENTUK/FORMULA

  • Maksudnya apakah bentuknya butiran (granular) seperti contohnya urea, NPK, SP-36, KCl dll, atau kah dalam bentuk tepung atau cair.
  •  Jika dalam bentuk butiran memerlukan waktu yang singkat untuk memupuknya.
  • Jika dalam bentuk tepung atau cair yang perlu disemprotkan memerlukan tenaga kerja lebih banyak. Tetapi pupuk dalam bentuk ini sangat cocok untuk tanaman padi ladang (padi gogo) yang ditanam di tanah yang miring seperti banyak di Kabupaten Sintang.
  • Bentuk cair/tepung yang disemprotkan juga cocok untuk sawah yang sering banjir yang tidak memungkinkan untuk dipupuk butiran karena pupuk gampang hanyut dan tercuci keluar sawah.

3.      TEPAT DOSIS

  • Tepat Dosis yaitu sesuai dengan status hara tanah, kebutuhan tanaman, dan target hasil yang ingin dicapai.
  • Tepat dosis juga dimaksudkan pada saat pemupukan dosis yang diberikan harus tepat atau sesuai dengan kebutuhan tanaman atau yang tertera pada label. Biasanya yang tercantum pada label untuk pupuk yang disemprotkan melalui daun. 
  • Dengan tepat dosis sehingga pupuk yang kita berikan ke tanaman tidak sampai terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Apabila dosis yang kita berikan terlalu sedikit, maka tanaman masih kekurangan unsur hara dan jika berlebihan juga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman.
4.      TEPAT WAKTU

  • Tepat waktu maksudnya yaitu pada saat pemberian pupuk yang baik hendaknya disesuaikan kapan tanaman tersebut membutuhkan asupan lebih unsur hara dalam jumlah banyak.
  • Untuk pupuk organik seperti kompos jerami atau pupuk kandang maka lebih baik diberikan ke sawah 2 minggu sebelum tanam karena Pupuk organik bekerja lambat.  Fungsinya lebih kepada memperbaiki kesuburan tanah selain menyediakan unsur hara.
  •  Untuk pupuk yang disemprot ke daun, waktu pemberiannya dilihat pada label pupuk.sebagai patokan tanaman padi yang sedang berbunga dihentikan penyemprotannya.
  •   Untuk pupuk kimia anorganik:

PEMUPUKAN PADI TANAM PINDAH BIBIT

Contoh Pupuk
WAKTU
(HARI SETELAH TANAM/HST)

Susulan
 I
Susulan II
Susulan
III
Pupuk tunggal:



UREA
7
21
30 – 35
SP-36
1 - 7
-
-
KCl
7
-
30 – 35
Pupuk Majemuk:



NPK
7
21
30 – 35

PEMUPUKAN PADI TABELA

Contoh Pupuk
WAKTU
(HARI SETELAH TANAM/HST)

Susulan
 I
Susulan II
Susulan
III
Pupuk tunggal:



UREA
12 - 14
27
40
SP-36
1 - 7
-
-
KCl
12 - 14
-
40
Pupuk Majemuk:



NPK
12 - 14
27
40

5.      TEPAT CARA.


  • Tepat cara maksudnya yaitu pada saat pemupukan cara kita harus benar.
  • Cara pemberian pupuk yang salah akan membuat pupuk terbuang sia-sia ataupun tercuci oleh air dan menguap sehingga tidak dapat ditangkap langsung oleh tanaman.
  •  Unsur Nitrogen (N) sangat mudah tercuci oleh aliran air dan menguap ke udara.
  •  Pemberian pupuk butiran/granural saat ditabur pada sawah – sawah yang dangkal akan lebih pupuk diinjak agar tidak tercuci. Setelah dipupuk sawah ditutup agar tidak terbuang.
  •  Untuk pupuk yang disemprotkan ke daun maka pemupukan dilakukan harus saat mulut daun (stomata)  terbuka agar pupuk dapat masuk ke dalam daun. Mulut daun terbuka pada pagi hari, tidak boleh lebih dari jam 10.00 WIB. Jika belum selesai, maka harus dihentikan dan dapat dilanjutkan pada sore hari pada jam 16.00 WIB. Prioritaskan penyemprotan pada bagian bawah daun karena paling banyak terdapat stomata (mulut). Sebagian besar terletak di bagian bawah daun.
  • Faktor cuaca termasuk kunci sukses dalam penyemprotan pupuk daun. Penyemprotan saat hujan dihindari tidak dilakukan. Dua jam setelah penyemprotan jangan sampai menghabiskan hujan karena akan mengurangi efektifitas penyemprotan pupuk dan , pupuk akan tercuci oleh air hujan sebelum terhambat pada permukaan daun. Pemupukan akan sia-sia saja.


Sumber:
http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-teknologi/content