Jumat, 03 April 2020

Membuat Pupuk Teh Kompos (Compost Tea)

Sahabat petani.... apakah memiliki stok kompos??? Mungkin selama ini sahabat petani hanya menggunakannya sebagai pupuk padat yang langsung diberikan ke tanah/lahan/media tanam. Ternyata kompos dapat juga dijadikan sebagai pupuk cair yang biasa disebut dengan teh kompos.

Teh kompos (compost tea) adalah ekstrak cair yang berasal dari fermentasi kompos. Teh kompos telah terbukti mempunyai manfaat sebagai berikut:

  1. Dapat memperbaiki kesuburan tanah secara langsung
  2. Meningkatkan jumlah mikroba tanah
  3. Meningkatkan laju mineralisasi bahan organik tanah
  4. Melarutkan unsur hara yang terjerap serta mampu mengkhelat ion
  5. Mampu memasok unsur hara dalam bentuk ion - ion yang dapat langsung diserap oleh tanaman
  6. Mempunyai kemampuan dalam menyuplai hormon tumbuh auxin dan cytokinin untuk tanaman
  7. meningkatkan pertumbuhan serta hasil tanaman. 

Aplikasinya melalui tanah terbukti lebih efektif dibandingkan melalui penyemprotan di permukaan daun.

Ada 2 cara pembuatan teh kompos yaitu:

 

a.    Teh Kompos Aerobik/Aerated Compost Tea (ACT)

Proses pembuatannya dilakukan secara aerobik dengan diperkaya sumber nutrisi dan kultur mikroba agar nilai keharaan menjadi lebih tinggi (Radovich et al., 2011). Keuntungan dengan cara ini adalah lebih kuat dalam meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah serta tanaman, serta lebih baik dalam menekan perkembangan patogen penyebab penyakit tanaman dan untuk mempersingkat waktu fermentasi.

Kekurangannya membutuhkan peralatan berupa pompa aerator untuk mengalirkan udara ke dalam rendaman kompos. Salah satu alat yang bisa digunakan adalah pompa aquarium.


Bahan :

  1.   Wadah fermentasi berupa ember ukuran 20 liter

2.  Kompos yang telah matang dan tidak berbau. Kompos yang belum matang     mungkin mengandung patogen berbahaya yang tidak baik bagi tanaman.

3.  Molase 30 ml atau menggunakan gula merah sebanyak 1 ons

4.  Pompa aerator

5. Air hujan/ air sumur/ air leding sebanyak 11 liter. Jika menggunakan air leding maka klorinnya harus dihilangkan. Caranya  tempatkan air di bawah sinar matahari dan udara segar selama beberapa jam agar klorin yang ada di dalam air terurai. Klorin akan mematikan bakteri menguntungkan yang ada di dalam teh kompos.


Cara Membuat  :

  1.  Tempatkan aerator kolam atau akuarium di bagian bawah ember. Aerator ini dihubungkan ke pompa eksternal yang membuat tehnya terus bergerak ketika direndam
  2.  Gunakan pompa yang mampu menggerakkan air sebanyak 20 liter. Sistem pompa ini diperlukan untuk mengalirkan udara pada teh kompos yang sedang direndam. Teh yang tidak bergerak akan berubah menjadi anaerob, yang tidak bagus bagi tanaman.
  3. Masukkan kompos yang digemburkan hingga mencapai setengah bagian ember. Jangan mengisi ember melebihi separuh bagian, dan jangan memadatkan kompos. Kompos harus tetap gembur agar aerator bisa bekerja.
  4. Kompos juga dapat dimasukkan ke dalam kain yang mempunyai pori-pori.
  5. Setelah kompos dimasukkan, masukkan air dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi ember. Sisakan ruang setinggi 8 cm di bagian atas ember agar cairannya tidak tumpah ketika Anda mengaduknya
  6. Tambahkan molase atau gula merah yang sudah dilarutkan dengan sedikit air dan aduk campuran kompos hingga rata. Molase/gula merah akan memberi makanan pada bakteri tanah yang menguntungkan sehingga bakteri tersebut bisa tumbuh dan berkembang biak.
  7. Hubungkan pompa ke sumber daya dan nyalakan. Pompa akan mengalirkan udara ke aerator yang ditempatkan di bagian bawah ember untuk memberi oksigen dan sirkulasi udara di dalam teh kompos
  8. Rendam teh selama 2-3 hari.  Makin lama prosesnya, makin banyak mikrob yang berkembang biak di dalam teh. Jangan merendam teh selama lebih dari 3 hari karena makanan untuk mikroba tidak mencukupi jika Anda melakukannya melebihi waktu ini.
  9. Teh kompos harus mengeluarkan aroma seperti tanah. Jika memiliki aroma lain, buang teh tersebut, dan buatlah lagi dari awal
  10. Aduk teh setiap hari. ntuk memastikan agar semua bahan selalu bergerak
  11. Matikan pompa jika pembuatan teh telah selesai. Keluarkan slang dan aerator dari ember. Saring tehnya jika tidak dibungkus kain. Peras untuk mengeluarkan tehnya. Ampasnya dapat diberikan ke tanah sebagai kompos padat ke tanaman.


Foto:https://www.pacificgardendesign.com/pacific-garden-design-blog/2017/7/7/compost-extract-and-compost-tea


Teh Kompos Aerob


-   

 

b.    Teh Kompos Tanpa Aerasi/ Non-aerated compost tea (NCT)

Pemilihan metode tanpa aerasi (NCT) berkaitan dengan biaya yang lebih murah dan penggunaan input energi yang lebih rendah.



Bahan :

-       Wadah fermentasi berupa ember

-       Kompos yang telah matang dan tidak berbau. Kompos yang belum matang     mungkin mengandung patogen berbahaya yang tidak baik bagi tanaman           sebanyak 1 kg

-       Molase 30 ml atau menggunakan gula merah sebanyak 1 ons

-       Kain berpori

-      Air hujan/ air sumur/ air leding sebanyak 4 - 10 liter. Jika menggunakan air leding maka klorinnya harus dihilangkan. Caranya  tempatkan air di bawah sinar matahari dan udara segar selama beberapa jam agar klorin yang ada di dalam air terurai. Klorin akan mematikan bakteri menguntungkan yang ada di dalam teh kompos.


Cara Membuat  :

-       Masukan kompos dalam kain berpori. Letakkan dalam ember

-       Tambahkan air, molase atau gula merah. Wadah tidak perlu ditutup

-     dilakukan pengadukan di awal pembuatan, dan didiamkan pada suhu         15-25°C selama lebih dari tiga hari

-    Pengadukan dapat juga dilakukan setiap dua hingga tiga hari sekali selama     fermentasi berlangsung guna memacu kinerja mikroba di dalam sistem     fermentasi

-       Namun demikian, cara yang paling cepat adalah dengan merendam                  kompos yang telah dihaluskan beberapa saat dan diaduk sebelum            digunakan. Jadi teh kompos bisa langsung dipakai tanpa melalui proses fermentasi dan penyaringan.  


Foto:https://bonnieplants.com/gardening/how-to-make-compost-tea

                                                   

                      

 Kompos Teh Tanpa Aerasi
Foto: http://www.veggiegardener.com/brew-compost-tea-the-easy-way/                


Cara Aplikasi Teh Kompos

-      Gunakan teh kompos dalam waktu 36 jam. Mikroba menguntungkan yang ada di dalam teh tidak  bisa bertahan selama lebih dari beberapa hari. Harus segera menggunakan teh kompos ini ketika masih segar. Makin cepat digunakan makin baik. Jangan menyimpan teh kompos selama lebih dari 3 hari.

-      Basahi tanah dengan teh kompos. Pupuk cair ini bisa langsung disiramkan pada tanah di kebun.    Masukkan teh kompos ke dalam gembor dan siramkan pada tanah di sekeliling tanaman. Anda   juga dapat memasukkan teh kompos ke dalam botol semprot dan menyemprotkannya.

  •   Untuk mendapatkan hasil terbaik, siram tanah dengan teh kompos dua              minggu sebelum   tanaman mulai bertunas.
  •  Teh kompos juga bisa dijadikan tambahan yang bagus pada tanah untuk           tanaman yang masih  kecil atau baru dipindahkan ke tanah

-   Masukkan teh kompos ke dalam botol semprot,  lalu semprotkan pada daun. Semprotkan teh    kompos langsung pada daun tanaman. Jika teh berwarna sangat gelap, campurlah terlebih dahulu dengan air menggunakan perbandingan yang sama (1 : 1) dan masukkan ke dalam botol semprot. Tambahkan 1 / 8 sendok teh minyak sayur dan kocok hingga merata.  Semprotkan ke daun tanaman pada pagi atau sore hari. Minyak sayur akan membantu melekatkan teh kompos pada daun.

     Selalu gunakan teh kompos yang diencerkan jika Anda menggunakannya pada tanaman muda atau ringkih. 

     Jangan menyemprotkan teh kompos pada daun tanaman di tengah hari karena bisa membuat daunnya terbakar sinar matahari.



Demikian cara membuat teh kompos yang bisa dibuat oleh sahabat tani untuk menyuburkan tanaman dan meningkatkan hasil.



Sumber:

https://id.wikihow.com/Membuat-Teh-Kompos


Nugroho, Panji. Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair. Penerbit Pustaka Baru Press. Yogyakarta.