Halo jumpa lagi para pembaca dimanapun anda berada...
Apakah anda memiliki kebun buah??? Ataukah punya tanaman buah di pekarangan yang rasanya tidak manis??? Saya memiliki pengalaman ditanya oleh petani mengapa buah yang dipanen dari kebunnya rasanya kurang manis. Nah...dalam kesempatan kali ini saya mengunggah mengapa rasa buah tidak manis seperti yang diinginkan dan bagaimana cara agar pohon buah menghasilkan buah yang manis rasanya.
Unggahan mengenai hal tersebut akan saya bagi menjadi 2 kali unggahan, karena jika dijadikan satu saja terlalu panjang bahasannya. Untuk unggahan yang pertama ini akan kita bahas faktor - faktor penyebab buah tidak/kurang manis. Kemudian pada unggahan yang kedua nanti saya berencana membagikan cara - cara untuk menjadikan rasa buah lebih manis. Silahkan dibaca siapa tahu bermanfaat.
Rasa buah beragam dimana ada yang terasa manis, asam, kelat ataupun hambar. Mengapa rasa buah bisa beragam ada yang terasa manis, asam, kelat atau terasa hambar? Hal itu dikarenakan perbedaan kandungan gula pada buah tersebut.
Tanaman yang kita tanam bisa berbuah manis atau tidak tergantung faktor dari dalam (sifat genetik) dan faktor luar (lingkungan). Berikut ini penjelasannya.
A.
Faktor Dalam (Sifat Genetik Tanaman)
Beberapa
jenis buah akan dijumpai dimana walaupun dipetik saat sudah cukup tua, namun
rasanya tetap saja tidak manis. Contohnya jeruk lemon, jeruk nipis, jeruk
sambal dan lain- lain. Beberapa jenis mangga, nanas dan belimbing juga sering
tetap terasa asam atau kelat walaupun umur buahnya sudah tua dan siap dipetik.
B.
Faktor Luar
Faktor luar yang berpengaruh
terhadap tingkat kemanisan buah adalah sebagai berikut:
1. Faktor Tanah / Media Tanam
Jenis dan Kesuburan Tanah; Keadaan tanah sebagai media tanam bagi tanaman buah yang memiliki tingkat kesuburan yang baik dapat meningkatkan kemanisan buah.
Kedalaman Air Tanah; Pada tanaman buah tahunan yang memiliki perakaran dalam memerlukan tanah dengan kedalaman air yang cukup. Untuk tanaman semusim yang perakarannya dangkal membutuhkan tanah yang airnya dangkal pula. Jika syarat tersebut terpenuhi maka kebutuhan tanaman akan air akan cukup untuk pertumbuhan dan pembentukan buah. Jika tidak maka buah yang dihasilkan tidak manis atau tanaman tidak tumbuh subur karena selalu kekeringan atau akarnya busuk akibat selalu tergenang.
Ketinggian Tempat Ketinggian tempat sangat mempengaruhi tanaman karena erat hubungannya dengan sinar matahari dan suhu. Semakin tinggi letak tanah/tempat dari permukaan laut, maka suhu rata-rata harian akan semakin turun (dingin). Secara umum tanaman buah akan menjadi lebih manis apabila ditanam di ketinggian tempat yang dataran rendah, dimana merupakan daerah yang panas. Ini berlaku hampir di semua jenis buah-buahan. Oleh karena itu penghasil buah manis terkonsentrasi di daerah panas.
2.
Faktor Iklim
a.
Suhu
Suhu mempengaruhi proses transpirasi (penguapan dari tanaman, respirasi (pernafasan) maupun proses lainnya pada tanaman. Suhu juga mempengaruhi aktivitas enzim dalam tanaman sehingga untuk memperlancar proses fisiologi pada tanaman maka memerlukan suhu tertentu.
Contohnya pada tanaman mangga dan pisang akan menjadi lebih manis dan cepat ranum jika ditanam di dataran rendah dibanding dataran tinggi. Ini disebabkan karena di dataran rendah aktifitas enzim yang berperan dalam merubah karbohidrat menjadi gula bekerja lebih efektif.
a.
Sinar Matahari
Sinar matahari peranannya sangat penting bagi tanaman, dimana energi dari sinar matahari diperlukan dalam setiap proses fisiologis tanaman seperti fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Proses fotosintesis berguna untuk membentuk karbohidrat yang diubah menjadi zat gula. Zat gula merupakan senyawa yang membuat buah memiliki rasa manis.
Umumnya, intensitas matahari di dataran tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan di dataran rendah. Namun, panjang hari atau waktu penyinaran di dataran rendah lebih lama. Akibatnya, buah yang ditanam di dataran rendah biasanya berasa lebih manis.
Curah Hujan
Rasa buah juga dipengaruhi oleh curah hujan dan ketersediaan air. Peningkatan curah hujan yang tinggi dapat menurunkan tingkat kemanisan buah. Seperti buah jambu air contohnya yang merupakan tanaman yang berbuah tanpa kenal musim ini seringkali menghasilkan jambu yang rasanya hambar pada musim hujan dan mempunyai rasa manis di musim kemarau.
3. Faktor Pemeliharaan
Adapun faktor pemeliharaan yang berpengaruh pada rasa kemanisan buah adalah pemupukan. Pemberian pupuk pada tanaman buah sangat penting dilakukan untuk memberikan tambahan unsur hara yang ketersediaan di tanah biasanya tidak memadai.
Apabila tanaman buah yang menghasilkan buah yang lebat dan manis tidak pernah dipupuk, maka menyebabkan lama kelamaan tingkat kemanisannya berkurang. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan tanah untuk menyediakan kembali unsur hara yang semakin menurun setelah diserap oleh tanaman.
4. Faktor Umur Petik Buah
Umur petik buah sangat berpengaruh terhadap derajat kemanisan buah, terutama untuk buah nonklimakterik. buah non-klimaterik adalah buah yang tidak melanjutkan proses pematangan setelah dipetik. Dengan demikian saat buah non-klimaterik dipetik dari pohonnya sebelum matang buah tersebut tidak akan pernah matang. Maka dari itu untuk buah non-klimaterik harus dipetik tepat waktu atau ketika kadar gulanya mencapai standar kematangan buah.
Buah klimaterik yang telah dipetik dari pohonnya sebelum matang, dapat matang secara perlahan karena produksi etilen endogen (gas etilen dalam buah). Jika dipetik masih belum matang, maka buah klimakterik masih bisa ditingkatkan kematangannya dengan cara diperam dan rasanya akan manis.
Contoh Buah – Buahan
Klimakterik dan Nonklimakterik
No.
|
Buah Klimakterik |
Buah Nonklimakterik |
1 |
Alpukat |
Jambu air |
2 |
Pisang |
Jeruk bali |
3 |
Nangka |
Lemon |
4 |
Cempedak |
Leci |
5 |
Mangga |
Jeruk |
6 |
Pepaya |
Nanas |
7 |
Markisa |
Melon |
8 |
Apel |
Delima |
9 |
Jambu biji |
Anggur |
10 |
Durian |
Semangka |
11 |
Manggis |
Lengkeng |
12 |
Sirsak |
Strawberry |
13 |
Sawo |
Belimbing |
Para pembaca sekalian, demikian faktor - faktor yang menyebabkan rasa buah beraneka ragam. Dengan mengetahui hal tersebut, maka kita dapat memperbaiki rasa manis buah sepanjang tidak menyangkut faktor genetik. Semoga bermanfaat.
Sumber:
https://id.scribd.com/doc/70677436/Buah-Klimaterik-Dan-Non-Klimaterik
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/03/100000669/penyebab-buah-manis-dan-asam-.
Redaksi Trubus. 2007. Seri Agrikiat. Menjadikan Buah Lebih Manis. Penebar Swadaya. Depok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar