Rabu, 22 Januari 2014

MEMBUAT TANAMAN CEPAT BERBUAH

Pernahkah anda mempunyai tanaman buah tetapi belum juga berbuah? Tanaman dewasa yang sudah saatnya berbuah, tetapi belum juga menghasilkan buah dapat segera berbuah dengan cara-cara sebagai berikut:


1.      MENGATUR KESEIMBANGAN C/N RASIO
Tidak seimbangnya C/N rasio dapat mengganggu fase vegetatif  (masa perkembangan akar, batang, cabang dan daun) dan fase reproduktif (masa pembentukan bunga dan buah) tanaman.
Unsur C dalam rasio ini adalah “kandungan karbohidrat dalam tanaman sedangkan unsur N adalah “kandungan Nitrogennya. Dengan C/N ratio yang tinggi, rangsangan untuk terbentuknya bunga dan buah semakin tinggi pula.
Cara mengatur C/N rasio tersebut agar tanaman cepat berbuah yaitu dengan cara-cara sebagai berikut:

A.     PEMANGKASAN
Pohon yang tidak pernah dipangkas, pertumbuhan cabang dan tajuknya akan kurang teratur, saling berhimpitan. Pemangkasan menyebabkan matahari lebih leluasa menyinari seluruh pohon dan sirkulasi udara pun bisa merata ke seluruh bagian tanaman. Daun menjadi lebih produktif dalam menghasilkan karbohidrat, yang tersimpan sebagai cadangan dalam jaringan itulah nantinya yang akan mendorong tanaman untuk segera berbuah.
Cabang yang tidak produktif (tunas air, tunas yang tumbuh lurus keatas, tumbuh ke bawah, tumbuh ke dalam, tunas yang tumbuh terlalu rapat, cabang yang kurus) harus dipangkas.

B.      PELILITAN/PENCINCINAN PENGIKATAN
Dengan pelilitan pengangkutan karbohidrat dari tajuk ke bagian akar menjadi terhambat sehingga terjadi penimbunan zat makanan pada batang dan cabang. Adanya penimbunan makanan itu pohon terangsang untuk berbunga dan berbuah.
Bagian tanaman yang dililit kencang bisa pada batang primernya maupun batang sekundernya dengan menggunakan kawat. Setelah tanaman buah-buahan tersebut berbunga atau setelah bakal-bakal buahnya bermunculan baru lilitan dilepas.
untuk cara ini saya sudah mencoba langsung pada tanaman mangga  dirumah saya. sejak dilakukan pelilitan pohon mangga saya rajin berbuah.

C.  PELUKAAN DAN PENGEROKAN
Pelukaan dilakukan dengan mencacah kulit batang, mengerat kulit batang atau dahan secara melingkar dan mengerok kulit batang.
Dengan memutuskan jaringan phloem di kulit batang itu, aliran karbohidrat dari tajuk pohon ke bagian perakaran terhenti. Dengan begitu, karbohidrat akan terkumpul   di   bagian    tajuk
pohon, sehingga pohon terangsang untuk berbunga.
Pelukaan harus dilakukan secara berhati-hati karena jika tidak dapat menyebabkan tanaman mati. Pelukaan lebih cocok untuk tanaman berbatang keras seperti mangga, nangka dan sirsak. Nah untuk cara ini juga saya sudah mencobanya. kebetulan di rumah saya mempunyai pohon mangga 5 batang dengan jenis yang berbeda. Yang saya tanam dalam gorong-gorong disamping kolam ikan diteras rumah belum pernah berbuah. Penasaran seperti apa rasa buahnya maka kali ini saya mencoba melukakan kulit batangnya. Alhamdulillah sekarang sudah berbuah dan saya puas dengan jenis mangga yang mempunyai textur kulitnya renyah tersebut.
Untuk pengerokan pada lengkeng dapat merangsang bunga dan buah. Pengerokan dilakukan setelah dilakukan pemangkasan.

D.     PEMOTESAN UJUNG TUNAS CABANG
Pemontesan dilakukan dengan cara memangkas ujung-ujung tunas, sehingga pertumbuhan memanjang dari cabang-cabang dapat dihambat. Dengan demikian makanan yang digunakan untuk membentuk tunas-tunas cabang bisa ditimbun untuk pembentukan buah. Pemontesan bisa menggunakan gunting pangkas. Pemontesan biasanya dilakukan pada tanaman jambu, alpukat dan kedondong.

2.      PEMUPUKAN
Pemupukan yang cocok untuk merangsang tanaman agar cepat berbuah adalah yang kandungan unsur Posfat (P) tinggi. Unsur P bermanfaat untuk mempercepat pembungaan dan pembuahan. Pupuk tersebuta dapat berupa pupuk daun (disemprot melalui daun) maupun pupuk akar (diberikan ke tanah).

A. PUPUK DAUN
Pemberian pupuk daun harus sesuai benar dengan anjuran. Dilihat benar-benar aturan penggunaannya seperti dalam label anjuran. Bila tidak ada aturannya cukup disemprot sampai semua daun basah saja. Interfal pemakaian biasanya 7 – 10 hari sekali.
Yang penting diperhatikan: “penyemprotan dilakukan terhadap sisi permukaan bawah daun, sebab ditempat inilah penyerapan paling efektif pada daun, karena tempat stomata (mulut daun) yang berperanan dalam penyerapan zat hara berada ditempat tersebut”
Saat menyemprotkan yang baik adalah pada pagi hari sampai pukul 09.00 atau sore hari pukul 16.00 sampai petang. Kalau penyemprotan dilakukan pada saat matahari terik, larutan pupuk akan cepat menguap dan mengering lalu butiran-butirannya melekat pada daun. Karena butiran itu bersifat higroskopis, cairan daun akan dihisapnya. Akibatnya, daun akan mengering lalu “terbakar”. Sebaliknya, penyemprotan juga tidak dilakukan jika hari menjelang hujan, agar pupuk tidak larut terguyur air hujan.
Ada beberapa macam pupuk daun yang digunakan untuk pembungaan dan pembuahan yaitu BASF Foliar B, Gandasil B, Hyponex Biru, Molyfert, Shell Foliar B, Special B, Top Foliar A, Fitabloom special Biru, Vitalik P dan lain-lain.

B. PUPUK AKAR
Pemberian pupuk akar dapat berupa pupuk tunggal maupun pupuk majemuk yang mempunyai kandungan unsur P lebih tinggi. Pemberiannya dapat dilakukan dengan cara ditabur dalam larikan atau lubang melingkar di bawah tajuk tanaman dan ditutup tanah.
Selain pupuk kimia juga dapat diberikan pupuk organic berupa sisa-sisa hewan darat dan laut (air cucian daging/ikan, urine ternak, kulit kepala udang dll) ternyata positif merangsang tananaman untuk cepat berbuah dan berbunga. Pupuk organik ini bisa dikombinasikan dengan pemberian pupuk majemuk NPK yang berkadar P tinggi.

3.      PENGAIRAN
Manfaat air antara lain sebagai pelarut untuk memudahkan zat hara antara lain sebagai pelarut untuk memudahkan zat hara dalam tanah diangkut ke daun, mempertahankan tekanan turgor dalam transpirasi dan pertumbuhan tanaman, sebagai zat hara untuk pertumbuhan tanaman.
Kekurangan air pada tanaman bisa menimbulkan hal yang fatal. Tanaman menjadi layu dan lama kelamaan mati. Bisa pula menimbulkan gugurnya bunga dan gagalnya perkembangan bakal buah menjadi buah. Kelebihan air pun bisa fatal juga, akar menjadi busuk dan tanaman bisa mati karenanya.
Untuk itu dalam pengairan harus hati-hati, jangan sampai terlalu banyak dan jangan sampai kurang. Pengairan bisa merangsang pertumbuhan dan perkembangan bunga dan buah. Mangga dan jambu biji jarang berbunga kalau tanah lembab dan becek.
Pada tanaman buah-buahan tertentu bahkan perlu penggenangan pada saat kemarau dan stres air dalam waktu singkat (menghentikan pengairan sampai layu setelah itu langsung disiram air) dapat merangsang timbulnya bunga.
Khusus tanaman lengkeng agar cepat berbunga diperlukan perbedaan suhu yang drastis antara siang dan malam. Pada malam hari dapt disemprot dengan air es (dingin).

4.   PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT)/HORMON
Pemberian ZPT hanya boleh dilakukan pada “tanaman sehat dan cukup umur dan harus diikuti dengan pemupukan dan pengairan”. Jika tidak justru tanaman akan merana.
Hanya boleh diberikan dalam dosis kecil sesuai dengan petunjuk dalam kemasan. Penyemprotannya dilakukan pada saat cuaca cerah dan udara tidak lembab lagi.
Beberapa zat pengatur tumbuh yang banyak dipakai untuk keperluan tanaman cepat berbuah anta lain Atonik, Darmasri 5 EC, Ethrel 40 PGR, Florita, Gibberelin, Hidrasil, Kalsium Karbit, Mixtalol, Sitosim dan lain sebagainya.





Sumber:
http://sujarokim.wordpress.com. agar-tanaman-cepat-berbuah/


http://sartonojokosantosa.wordpress.com Membuat Tanaman Cepat Berbuah. Ir. Sartono Joko Santosa, MP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar