Pernahkah anda mempunyai tanaman buah tetapi belum juga berbuah? Tanaman dewasa yang sudah saatnya berbuah,
tetapi belum juga menghasilkan buah dapat segera berbuah dengan cara-cara
sebagai berikut:
1. MENGATUR KESEIMBANGAN C/N RASIO
Tidak seimbangnya C/N rasio
dapat mengganggu fase vegetatif (masa
perkembangan akar, batang, cabang dan daun) dan fase reproduktif (masa
pembentukan bunga dan buah) tanaman.
Unsur C dalam rasio ini
adalah “kandungan karbohidrat dalam tanaman” sedangkan unsur N adalah
“kandungan
Nitrogennya.” Dengan C/N ratio yang tinggi, rangsangan untuk
terbentuknya bunga dan buah semakin tinggi pula.
Cara mengatur C/N rasio
tersebut agar tanaman cepat berbuah yaitu dengan cara-cara sebagai berikut:
A. PEMANGKASAN
Pohon
yang tidak pernah dipangkas, pertumbuhan cabang dan tajuknya akan kurang
teratur, saling berhimpitan. Pemangkasan menyebabkan matahari lebih leluasa
menyinari seluruh pohon dan sirkulasi
udara pun bisa merata ke seluruh bagian tanaman. Daun menjadi lebih produktif dalam menghasilkan
karbohidrat, yang tersimpan sebagai cadangan dalam jaringan itulah
nantinya yang akan mendorong tanaman untuk segera berbuah.
Cabang
yang tidak produktif (tunas air, tunas yang tumbuh lurus keatas,
tumbuh ke bawah, tumbuh ke dalam, tunas yang tumbuh terlalu rapat, cabang yang
kurus) harus dipangkas.
B. PELILITAN/PENCINCINAN
PENGIKATAN
Dengan pelilitan pengangkutan karbohidrat dari
tajuk ke bagian akar menjadi terhambat sehingga terjadi penimbunan zat makanan
pada batang dan cabang. Adanya penimbunan makanan itu pohon terangsang untuk
berbunga dan berbuah.
Bagian tanaman yang dililit kencang bisa pada
batang primernya maupun batang sekundernya dengan menggunakan kawat. Setelah tanaman
buah-buahan tersebut berbunga atau setelah bakal-bakal buahnya bermunculan baru
lilitan dilepas.
untuk cara ini saya sudah mencoba langsung pada tanaman mangga dirumah saya. sejak dilakukan pelilitan pohon mangga saya rajin berbuah.
C. PELUKAAN DAN PENGEROKAN
Pelukaan dilakukan dengan mencacah kulit batang, mengerat kulit
batang atau dahan secara melingkar dan mengerok kulit batang.
Dengan memutuskan jaringan phloem di kulit batang itu, aliran
karbohidrat dari tajuk pohon ke bagian perakaran terhenti. Dengan begitu,
karbohidrat akan terkumpul di bagian tajuk
pohon,
sehingga pohon terangsang untuk berbunga.
Pelukaan harus dilakukan secara berhati-hati
karena jika tidak dapat menyebabkan tanaman mati. Pelukaan lebih cocok untuk
tanaman berbatang keras seperti mangga, nangka dan sirsak. Nah untuk cara ini juga saya sudah mencobanya. kebetulan di rumah saya mempunyai pohon mangga 5 batang dengan jenis yang berbeda. Yang saya tanam dalam gorong-gorong disamping kolam ikan diteras rumah belum pernah berbuah. Penasaran seperti apa rasa buahnya maka kali ini saya mencoba melukakan kulit batangnya. Alhamdulillah sekarang sudah berbuah dan saya puas dengan jenis mangga yang mempunyai textur kulitnya renyah tersebut.
Untuk pengerokan pada lengkeng dapat merangsang bunga dan buah.
Pengerokan dilakukan setelah dilakukan pemangkasan.
D. PEMOTESAN
UJUNG TUNAS CABANG
Pemontesan dilakukan dengan cara memangkas
ujung-ujung tunas, sehingga pertumbuhan memanjang dari cabang-cabang dapat
dihambat. Dengan demikian makanan yang digunakan untuk membentuk tunas-tunas
cabang bisa ditimbun untuk pembentukan buah. Pemontesan bisa menggunakan
gunting pangkas. Pemontesan biasanya dilakukan pada tanaman jambu, alpukat dan
kedondong.
2. PEMUPUKAN
Pemupukan yang cocok untuk merangsang tanaman agar cepat berbuah adalah
yang kandungan unsur Posfat (P) tinggi. Unsur P bermanfaat untuk mempercepat
pembungaan dan pembuahan. Pupuk tersebuta dapat berupa pupuk daun (disemprot
melalui daun) maupun pupuk akar (diberikan ke tanah).
A. PUPUK DAUN
A. PUPUK DAUN
Pemberian pupuk daun harus sesuai benar dengan
anjuran. Dilihat benar-benar aturan penggunaannya seperti dalam label anjuran.
Bila tidak ada aturannya cukup disemprot sampai semua daun basah saja. Interfal
pemakaian biasanya 7 – 10 hari sekali.
Yang penting diperhatikan: “penyemprotan dilakukan terhadap
sisi permukaan bawah daun, sebab ditempat inilah penyerapan paling efektif pada
daun, karena tempat stomata (mulut daun) yang berperanan dalam penyerapan zat
hara berada ditempat tersebut”
Saat menyemprotkan yang baik adalah pada pagi hari sampai pukul 09.00 atau sore hari pukul 16.00 sampai petang.
Kalau penyemprotan dilakukan pada saat matahari terik, larutan pupuk akan cepat
menguap dan mengering lalu butiran-butirannya melekat pada daun. Karena butiran
itu bersifat higroskopis, cairan daun akan dihisapnya. Akibatnya, daun akan
mengering lalu “terbakar”. Sebaliknya, penyemprotan juga tidak dilakukan jika
hari menjelang hujan, agar pupuk tidak larut terguyur air hujan.
Ada beberapa macam pupuk daun yang digunakan untuk pembungaan dan
pembuahan yaitu BASF Foliar B, Gandasil B, Hyponex Biru, Molyfert, Shell Foliar
B, Special B, Top Foliar A, Fitabloom special Biru, Vitalik P dan lain-lain.
B. PUPUK AKAR
B. PUPUK AKAR
Pemberian pupuk akar dapat berupa pupuk tunggal
maupun pupuk majemuk yang mempunyai kandungan unsur P lebih tinggi. Pemberiannya
dapat dilakukan dengan cara ditabur dalam larikan atau lubang melingkar di
bawah tajuk tanaman dan ditutup tanah.
Selain pupuk kimia juga dapat diberikan pupuk organic
berupa sisa-sisa hewan darat dan laut (air cucian daging/ikan, urine ternak,
kulit kepala udang dll) ternyata positif merangsang tananaman untuk cepat
berbuah dan berbunga. Pupuk organik ini bisa dikombinasikan dengan pemberian
pupuk majemuk NPK yang berkadar P tinggi.
3. PENGAIRAN
Manfaat air antara lain sebagai pelarut untuk memudahkan zat hara antara
lain sebagai pelarut untuk memudahkan zat hara dalam tanah diangkut ke daun,
mempertahankan tekanan turgor dalam transpirasi dan pertumbuhan tanaman,
sebagai zat hara untuk pertumbuhan tanaman.
Kekurangan air pada tanaman bisa menimbulkan hal yang fatal. Tanaman menjadi
layu dan lama kelamaan mati. Bisa pula menimbulkan gugurnya bunga dan gagalnya
perkembangan bakal buah menjadi buah. Kelebihan air pun bisa fatal juga, akar
menjadi busuk dan tanaman bisa mati karenanya.
Untuk itu dalam pengairan harus hati-hati, jangan sampai terlalu banyak
dan jangan sampai kurang. Pengairan bisa merangsang pertumbuhan dan perkembangan
bunga dan buah. Mangga dan jambu biji jarang berbunga kalau tanah lembab dan
becek.
Pada tanaman buah-buahan tertentu bahkan perlu penggenangan pada saat
kemarau dan stres air dalam waktu singkat (menghentikan pengairan sampai layu
setelah itu langsung disiram air) dapat merangsang timbulnya bunga.
Khusus tanaman lengkeng agar cepat berbunga diperlukan perbedaan suhu
yang drastis antara siang dan malam. Pada malam hari dapt disemprot dengan air
es (dingin).
4. PEMBERIAN
ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT)/HORMON
Pemberian ZPT hanya
boleh dilakukan pada “tanaman sehat dan
cukup umur dan harus diikuti
dengan pemupukan dan pengairan”. Jika
tidak justru tanaman akan merana.
Hanya boleh
diberikan dalam dosis kecil sesuai dengan petunjuk
dalam kemasan. Penyemprotannya dilakukan pada saat cuaca cerah dan udara tidak
lembab lagi.
Beberapa
zat pengatur tumbuh yang banyak dipakai untuk keperluan tanaman cepat berbuah
anta lain Atonik, Darmasri 5 EC, Ethrel 40 PGR, Florita, Gibberelin, Hidrasil,
Kalsium Karbit, Mixtalol, Sitosim dan lain sebagainya.
Sumber:
http://sujarokim.wordpress.com. agar-tanaman-cepat-berbuah/
http://sartonojokosantosa.wordpress.com
Membuat Tanaman Cepat Berbuah. Ir. Sartono Joko Santosa, MP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar