Jumat, 14 Maret 2014

PUPUK ORGANIK CAIR


Kondisi tanah pertanian di Kabupaten Sintang merupakan tanah marginal dimana tingkat kesuburan rendah. Untuk itu dalam upaya meningkatkan dan mempertahankan produktivitas budidaya tanaman yang dikelola perlu dilakukan pemupukan. 

Kelangkaan pupuk yang sering dialami petani terutama pupuk bersubsidi sering kali menjadi kendala utama petani. Selain itu daya beli petani akan pupuk juga masih rendah. Hal ini diperparah banyak desa-desa di Kabupaten Sintang yang jauh dari kios sarana produksi pertanian.

Penggunaan pupuk kimia yang terus menerus menyebabkan menurunnya tingkat kesuburan tanah. Untuk itu perlu upaya dari petani dalam menghasilkan pupuk secara mandiri dengan memanfaatkan potensi disekitarnya. Salah satu jenis pupuk yang dibuat sendiri oleh petani adalah pupuk cair organik.

Kami di BP3K Kelam Permai sudah mencoba membuat pupuk organik cair yang kualitasnya tidak kalah dengan POC yang dijual dipasaran. Silahkan mencoba dan buktikan hasilnya sendiri.



PUPUK  ORGANIK CAIR

Pupuk ini bisa digunakan untuk semua tanaman. Yang sudah dipakai oleh petani di desa binaan saya untuk budidaya padi, jagung manis dan budidaya sayuran,

Bahan (untuk menghasilkan ± 40 Liter):
1.    Air kencing (Urine)                : 5 Liter
2.    Sampah organik rumah tangga (sisa sayuran/buah atau sisa tumbuhan)            : 5 kg
3.    Air Kelapa                            : 10 Liter
4.    Air beras                              : 15 Liter
5.    Empon-empon                     
-        Jahe                               : 3 ons  
-        Kunyit                             : 4 ons
-        Kencur                            : 3 ons  
-        Lempuyang                     : 4 ons
-        Temu kunci                     : 3 ons
-        Lengkuas                        : 3 ons
6.    Kotoran sapi segar               : ½ karung ukuran 10 kg
7.    Kepala teri/ikan asin             : 2 kg
8.    Cocor bebek/labu siam/lidah buaya : 5 genggam
9.    Dedak                                 : 2 Kg
10. Tembakau tepek                  : 10 tepek
11. Daun sirsak                         : 30 lembar
12. Ragi tapai                            : 10 biji
13. Gula merah                          : 1 Kg
14. Gula pasir                            : 1 Kg
15. Air                                       : 10.Liter

Peralatan:
-    Pisau untuk mencacah
 -    Drum/ember plastik besar ukuran 60 Liter yang telah diberi paralon berlubang di dalamnya dan kran untuk mengeluarkan pupuk cair. atau bisa juga tidak diberi paralon seperti yang saya ajarkan ke petani saya
-    Tutup ember/drum atau plastik untuk menutup drum/ember plastik
-    Kayu pengaduk
-    Plastik putih besar untuk menutup ember
-    Tali dari ban bekas

Cara membuat:
1.       Cacah kecil-kecil sampah organik, daun sirsak dan  cocor bebek/labu siam/lidah buaya;
2.       Tumbuk empon-empon kemudian direbus bersama tembakau tepek dengan 5 liter air. Dinginkan;
3.       Dedak direbus dengan air 5 liter setelah itu dinginkan;
4.       Potong kecil gula merah;
5.       Masukkan semua bahan kedalam drum/ember plastik. Aduk pelan;
6.       Tutup rapat;
7.       Setiap hari dibuka selama ± 5 menit dan diaduk, kemudian langsung ditutup kembali;
8.       Setelah 2 minggu pupuk cair siap digunakan.


Penggunaan:
280 cc per 14 Liter air ( 20 cc per liter air).