Dalam kegiatan budidaya pertanian sering kali hama/penyakit
menjadi salah satu kendala yang dapat menyebabkan menurunnya hasil panen atau
bahkan yang paling ekstrim dapat menyebabkan gagal panen (puso). Untuk itu agar
tidak terjadi kerugian akibat serangan hama/penyakit maka perlu dilakukan
tindakan pengendaliannya.
Salah satu prinsip dalam Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah penggunaan cara-cara pengendalian hama dengan memadukan semua teknik/cara
pengendalian. Penggunaan pestisida nabati merupakan salah satu cara dalam PHT.
Pestisida nabati lebih dianjurkan karena lebih ramah
lingkungan dan aman. Pestisida nabati adalah suatu pestisida yang bahan
dasarnya dari tumbuhan. Karena pestisida nabati bersifat alami maka jenis
pestisida ini bersifat mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari
lingkungan dan lebih aman bagi manusia dan hewan ternak karena residunya mudah
hilang.
Beberapa keuntungan dalam penggunaan pestisida nabati yaitu: zat
dan senyawa yang terdapat pada pestisida berbahan alami dapat menolak kehadiran
hama dengan bau yang tidak disukainya, dapat merusak perkembangan telur, larva
(ulat) dan pupa (kepompong) pada hama serangga, menghambat reproduksi serangga
betina, menghancurkan hormon didalam tubuh hama, serangga dll.
RAMUAN
KJ2T (Kulit Jengkol - Tembakau – Tuba)
Bahan & Pembuatan:
- Kulit jengkol 2 Kg ditumbuk + air 2 liter. Campurkan kemudian direbus, diperas dan disaring
- Tembakau 2 ons + air 2 liter. kemudian direbus, diperas dan
- Akar tuba 2 ons ditumbuk + air 2 liter. kemudian direbus, diperas dan
- Campurkan larutan 1 + 2 + 3 menjadi satu. Ramuan siap
- Untuk walang sangit ditambah lengkuas sebanyak 2 kg yang diparut + air 1 liter, peras. Campur dengan larutan 1 + 2 + 3
Cara Penggunaan:
Untuk mengendalikan
orong-orong (empit), serangga sejenis dan hama jenis ulat.
Dosisnya :
20 – 40 cc/liter air
(untuk ulat)
50 – 100 cc/lter air
(untuk orong-orong/walang sangit)
RAMUAN STS (Sirsak - Tembakau – Sabun)
Insektisida nabati untuk ulat :
Bahan & Pembuatan:
- Daun sirsak 50 – 100 lembar ditumbuk halus + air 1
- Tembakau 2 ons ditumbuk + air 1 liter. kemudian direbus, diperas dan
- Deterjen/sabun colek 20
- Campurkan larutan 1 + 2 + 3 menjadi satu. Endapkan semalam. Ramuan siap digunakan.
Cara Penggunaan:
Dosisnya : 20 – 40 cc/liter air
(untuk ulat)
Jika untuk walang sangit:
Tambahkan larutan diatas
dengan lengkuas (lengkuas 2 kg parut halus + air sedikit. Peras dan saring)
RAMUAN KBM (Kulit Bawang Merah)
Insektisida nabati untuk ulat :
Bahan & Pembuatan:
Kulit Bawang 25 gram. Cuci bersih kemudian dijemur kering.
Rendam
dalam ember yang tertutup dengan menggunakan 1 liter air selama 3 hari .
Saring.
Cara Penggunaan:
Dosisnya :
1 liter/tangki semprot
RAMUAN SPR (Sirih Puntung Rokok)
Insektisida nabati untuk ulat & wereng
Bahan & Pembuatan:
- Puntung Rokok 1 Ons
direndam dalam 1 liter selama 4 – 7 hari kemudian disaring
- Daun sirih 30 lembar
ditumbuk halus ditambah dengan air ½ liter kemudian disaring.
- Campurkan larutan 1 + 2
menjadi satu. Tambahkan air sebanyak 5 ½ liter. Ramuan siap digunakan.
Cara Penggunaan:
Dosisnya : 100cc/tangki semprot
RAMUAN SJBP (Sirih, Jeringau, Bawang Putih)
Insektisida nabati untuk wereng coklat
Bahan:
- Daun
sirsak 50 lembar atau satu genggam.
- Rimpang
jeringau 100gr atau
Bawang
putih 20 siung.
- Sabun
colek 20 gr.
- Air
kurang lebih 1 L.
Cara
pembuatan:
1. Daun sirsak, jeringau, dan bawang putih dihaluskan.
2. Seluruh bahan direndam dan diaduk dengan air.
3. Diamkan larutan selama 2 hari.
4. Ambil dan saring bagian yang bening.
1. Daun sirsak, jeringau, dan bawang putih dihaluskan.
2. Seluruh bahan direndam dan diaduk dengan air.
3. Diamkan larutan selama 2 hari.
4. Ambil dan saring bagian yang bening.
Cara Penggunaan:
-
Larutkan 1 L pestisida
nabati daun sirsak dengan 10 – 15 L air atau satu tangki semprot.
-
Semprotkan secara merata
pada daun tanaman..
-
Semua jenis pestisida nabati pada saat penyemprotan bisa kita
lakukan setiap 10 hari sekali agar lebih maksimal hasil dilapangan.
Sumber
Kardinan, Agus, Ir., M.Sc, 2005. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasinya. Penebar Swadaya Jakarta.
UPTPH Kalbar. Pestisida Nabati. Manfaat & Cara Pembuatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar