Minggu, 08 April 2018

BERTANAM PARE DALAM POT


Pare merupakan salah sumber vitamin C yang baik, vitamin A, fosfor, dan besi. Ujung batang pare merupakan sumber pro-vit A yang baik, protein, tiamin dan vitamin C. Tanaman ini dapat dibudidayakan di lahan pekarangan menggunakan pot, polybag atau karung. Tanaman pare yang merambat dapat dibuat sebagai peneduh halaman maupun sebagai gapura sehingga mempercantik halaman rumah.

Tanaman pare tidak mengenal musim, tapi tumbuh subur saat musim hujan. Menyukai air, jika kekurangan air tanaman ini akan mudah mati karena daunnya mudah kering.

MEDIA TANAM

-     Media  tanam  harus  sudah  siap  paling lambat  dua  minggu  sebelum  tanam  supaya terjadi pemadatan media yang sempurna.
-    Media   yang  baik  untuk  digunakan  terdiri  dari  tanah gembur  atau  tanah lapisan atas,  kompos/pupuk organik, dan sekam padi dengan perbandingan volume 1 : 1 : 1. Aduk ketiga bahan  ini sampai tercampur rata, kemudian masukan ke pot atau polybag.
-      Pot atau polibag yang dipakai ukuran yang agak besar. Karung beras ukuran 5 – 10 kg baik juga digunakan.
-   Jika tidak ada sekam padi, cukup menggunakan tanah & kompos/pupuk organik dengan perbandingan 2 : 1.

PENANAMAN
  • Buat lubang sebesar mangkok kecil. Masukan pupuk organik (pupuk kandang/kompos) sebanyak ± 2 genggam dan pupuk SP-36 sebanyak ± 1 sendok. Biarkan selama 2 minggu sebelum tanam.
  • Untuk menanam di polybag atau pot dapat disemai terlebih dahulu atau langsung ditanam dalam polybag/Jika ditanam langsung buatlah lubang dangkal saja kemudian masukan benih pare kemudian timbun tipis saja dan siram.
  • Penyulaman dilakukan apabila ada biji yang tidak tumbuh, penyulaman dilakukan 1 Minggu Setelah Tanam (MST).

PEMELIHARAAN 

  • Penyiangan  dilakukan  seminggu  sekali bersamaan dengan pembumbunan.
  • Penyiraman sebaiknya dilakukan setiap hari terutama dimusim kemarau. 
  • Pare memerlukan  penopang, atau rambatan untuk meningkatkan  produksi buah, mengurangi busuk buah serta  memudahkan pengendalian OPT  dan pemanenan. Rambatan diberikan saat tanaman berumur 3 minggu. Rambatan dapat berupa ajir kayu/bambu, atau pembuatan gapura setinggi 1,5-2 M.
  • Umur 1 MTS diberi 15  - 20  gram pupuk NPK per tanaman. Pemupukan susulan pertama diberikan  pada saat tanaman berumur 3 minggu.  Sedangkan pemupukan susulan berikutnya  dilakukan dengan interval 2 minggu sampai tanaman berumur 4 bulan. Pupuk susulan berupa NPK sebanyak 5-10 gram/tanaman Caranya ditaburkan membentuk lingkaran sekeliling tajuk daun (kanopi) sedalam      3 – 5 cm kemudian ditutup tipis dengan tanah.
  • Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang samping yang tidak produktif, dilakukan pada saat tanaman berumur 3 dan 6 minggu. 
  • Hama yang banyak ditemukan adalah lalat buah, Epilachna sp.,kutu  daun, trips, tungau dan siput
  • Pengendalian lalat buah dilakukan dengan pembungkusan  buah menggunakan plastik bening saat buah masih kecil (panjang 2-3 cm) atau penggunaan perangkap.


PANEN DAN PASCAPANEN
  • Panen  buah  konsumsi  dilakukan  saat buah belum terlalu  tua, bintil dan keriputnya masih rapat dengan menggunakan pisau yang tajam
  • Panen untuk benih dilakukan pada buah yang sudah matang, berwarna kuning dan pembungkus bijinya berwarna merah muda
  • Pare dapat dipanen pada umur sekitar 55 hari setelah tanam dan dapat dilakukan berkali-kali.  
  • Produksi buah dapat mencapai 10–12 buah per tanaman atau 10–15 ton/ha. 



Sumber:
-          Jumakir. 2012. Teknologi  Budidaya Pare Dalam Pot Balai Pengkajian Teknologi Pertanian  (BPTP) jambi
-          http://petanirumahan.wordpress.com/ Menanam Pare

Tidak ada komentar:

Posting Komentar