Sawah
yang mempunyai pengairan yang baik, seringkali hanya dimanfaatkan untuk bertanam
padi saja. Padahal sawah tersebut dapat dioptimalkan untuk meningkatkan
pendapatan petani dengan merekayasa lahan dengan teknologi tepat guna. Cara
yang dapat dilakukan yaitu dengan mengubah strategi pertanian dari sistem
monokultur ke sistem diversifikasi pertanian, misalnya dengan menerapkan
teknologi budidaya Mina Padi.
Dalam gelar teknologi
pertanian di peringatan HPS ke-36 Tahun 2016 yang lalu, Presiden RI Joko
Widodo, saat melihat lahan pengembangan Mina Padi Jajar Legowo Super dengan
ikan nila dan lele, menginstruksikan Kementerian Pertanian melakukan evaluasi
untuk pengembangan Mina Padi Jajar Legowo Super sebagai subsistem usaha tani
padi dan ikan di lahan sawah. Diharapkan hasil uji coba ini
harus dikembangkan di seluruh Indonesia untuk memperluas areal tanam dan
mendukung peningkatan produksi padi.
Banyak Keuntungannya
Adanya
mina padi dapat meningkatkan keragaan produksi dengan meningkatnya pendapatan petani yang memperoleh keuntungan ganda, dari
panen padi dan dari panen ikan. Dengan panen ikan sangat membantu keluarga
petani untuk menyediakan pangan dari sumber protein selain tentunya untuk
dijual. Budidaya Mina
padi juga dapat menghemat tenaga
kerja dalam pemeliharaan seperti untuk penyiangan gulma, karena gulma kurang
jika sawah terendam air agak dalam.
Serangan hama tikus
dan hama wereng merupakan hama padi yang sering menyebabkan penurunan
produktifitas bahkan menyebabkan kegagalan panen padi (puso). Tetapi dengan
mina padi dapat menekan serangan hama yang
banyak merugikan petani tersebut.
Meskipun
diakui dalam menerapkan mina padi perlu menyediakan biaya lebih besar untuk
membeli benih dan pakan ikan, tetapi sebenarnya biaya untuk pemeliharaan ikan
sebagian dapat tertutupi dari pengurangan biaya sarana produksi untuk padi
(khususnya pupuk dan pestisida). Mina padi lebih diarahkan pada pertanian
organik ataupun semi organik dengan menekan penggunaan bahan kimia pada
budidaya padi berupa pupuk dan pestisida kimia anorganik. Biaya pupuk dapat
dihemat karena pupuk kimia hanya digunakan sebagai pupuk dasar dan selanjutnya
dapat menggunakan Pupuk Organik Cair (POC) yang dapat dibuat sendiri oleh
petani. Sedangkan pakan ikan
selain berupa pelet, juga dapat ditambahkan dengan pakan berupa dedak yang
pastinya dimiliki oleh petani padi.
Syarat Sawah Untuk Mina Padi
Dari 100% luas lahan sawah
untuk mina padi maka 80% nya untuk ditanami padi dan sisanya 20% dimanfaatkan
untuk memelihara ikan. Jadi misalnya jika lahan seluas 1000 M2 maka
800 M2 untuk padi dan 200 M2 untuk memelihara ikan.
Tidak semua sawah dapat
diterapkan mina padi. Adapun syarat sawah untuk mina padi yaitu:
- Memiliki pengairan yang teratur dan air yang cukup, sehingga pada saat dibutuhkan air tetap tersedia
- Terhindar dari banjir
- Pematang keliling pada petakan sawah harus kuat mampu menampung air dan tidak bocor
- Adanya saluran air masuk dan keluar yang terpisah. Saluran diberi saringan dari kawat kasa untuk menghalangi ikan keluar dari sawah
Teknik Budidaya
Budidaya
mina padi dikombinasikan dengan sistem jajar legowo. Dengan Jajar legowo mampu memberikan
sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari lebih optimal untuk pertanaman
dan ikan. Dengan sistem jajar legowo memungkinkan adanya ruang yang
terbuka berupa lorong – lorong dari baris kosong jajar legowo menyebabkan ikan
yang dipelihara dapat leluasa bergerak, padat tebar ikan bisa lebih banyak,
pertumbuhan dan perkembangan ikan lebih baik.
Varietas
padi yang cocok untuk mina padi dipilih padi yang dalam pertumbuhannya tahan
tergenang air dan tahan rebah, karena air akan menggenangi sawah terus menerus
hingga menjelang panen. Contohnya varietas Inpari 30, Inpari 29 dan Ciherang
yang rata – rata berumur ± 115 hari. Jenis ikan yang cocok untuk mina padi
antara lain adalah Nila, Lele dan Bawal. Kebutuhan benih ikan sekitar 5.000 ekor per hektar dengan
kepadatan tebar ikan 5 ekor/m2.
Langkah
– langkah persiapan lahan:
- Sawah di tabur pupuk organik padat baik berupa kompos atau pupuk kandang 2 minggu sebelum tanam
- Sawah dibajak seperti biasa, kemudian dibiarkan mengendap dulu
- Perbaikan pematang/tanggul untuk mecegah kebocoran (tanggul dipopok dengan dengan lumpur dan dibiarkan mengering hingga keras). Pematang dalam sawah juga dapat dipasang mulsa
- Buat saluran pemasukan dan pengeluaran air dari bambu atau paralon berdiameter 5 – 8 cm yang letaknya pada sisi berseberangan
- Buat parit (caren atau kemalir) keliling dalam petakan, diagonal, tengah atau kombinasi ketiganya dengan lebar 1 meter dengan kedalaman 60 – 80 cm
- Selain itu buat caren utama atau kobakan di satu sisi sawah selebar 2 meter dengan kedalam 80 – 100 cm.
Langkah – langkah penanaman padi, penebaran ikan dan pemeliharaan:
- Padi ditanam terlebih dahulu dengan sistem jajar legowo 2:1 atau 4:1 dengan umur bibit 15 – 17 hari
- Lakukan pemupukan dasar pada umur padi 3 – 7 HST dengan pupuk NPK atau urea, SP-36 dan KCl sesuai rekomendasi setempat. Selanjutnya cukup menggunakan POC.
- Pengaturan air macak-macak dilakukan pada saat tanam padi masih muda. Tinggi air cukup 3-5 cm dari permukaan tanah tempat tumbuh padi selama 3 minggu untuk memberikan kesempatan perkembangan anakan padi optimal.
- Pemasangan jaring sebagai penghalau dari serangan hama baik ikan maupun padi jika dimungkinkan.
- Ikan ditebar pada saat tanaman padi berumur 15 HST atau setelah penyiangan.
- Penebaran ikan dilakukan pada sore atau pagi hari secara perlahan – lahan dari wadah benihnya.
- Ketinggian air di pelataran sawah (tanah tempat padi tumbuh) kira-kira 20 cm setelah umur padi 21 HST .
- Pemberian pakan setelah 3 hari ikan di petakan sawah. Pakan pelet diberikan dua kali sehari (pagi-sore) dicampur probiotik. Pemberian pakan 2% dari total biomassa. Pakan dapat diselingi dengan dedak yang takarannya 4 – 5 % dari berat ikan.
- Jika terjadi serangan hama/penyakit dianjurkan menggunakan pestisida nabati.
Langkah
– langkah panen:
- Ikan dapat di panen 1 minggu sebelum ataupun sesudah panen padi dibiarkan untuk dipelihara agar ikan tambah besar sambil menunggu musim tanam padi berikutnya.
- Saat panen padi yang paling tepat adalah ketika 90% gabah sudah menguning.
- Panen ikan dilakukan dengan cara mengeringkan petakan sawah terlebih dahulu secara perlahan-lahan agar ikan dapat mecapai parit/caren/kemalir.
- Kemudian keluarkan air dari parit/caren keliling secara perlahan, agar ikan semua berkumpul dalam caren utama atau kobakan sehingga ikan mudah untuk dipanen.
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
BalasHapusBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.