Ditinjau
dari nilai ekonomis pupuk organik, pada bahan dasar pupuk organik non komersial
dapat dibuat petani dengan mudah dengan bahan – bahan lokal yang dapat
diperoleh dengan mudah tanpa biaya atau dengan biaya yang relatif rendah.
Dengan demikian dapat menekan biaya produksi.
Bahan tersebut seperti dari sumber limbah pertanian insitu
seperti sisa tanaman, sisa panen, pangkasan tanaman pagar atau tanaman lorong
dalam budidaya tanaman lorong (alley cropping), pupuk hijau (seperti turi, sesbania,
azzola, kudzu dll) serta kotoran dan urine hewan ternak. Selain itu
sampah-sampah organik dari limbah rumah tangga juga dapat digunakan. Bahan –
bahan tersebut dijadikan pupuk organik melalui teknologi pengomposan dan fermentasi sederhana maupun dengan penambahan mikroba
dekomposer.
Tabel Sumber Bahan Organik
Pertanian |
Limbah tumbuhan |
Semua bagian tumbuhan seperti
Jerami dan sekam padi, gulma/rumput, batang dan bonggol pisang, air dan sabut
kelapa, ampas tebu dan pucuk tebu, tandan kosong sawit, limbah palawija
(jagung, umbi-umbian, kacang-kacangan), limbah sayuran, limbah buah-buahan,
dll |
Pupuk hijau |
Lamtoro, turi, gamal,
kacang-kacangan penutup tanah (LCC), wedusan/bandotan, kirinyu dll |
|
Tanaman air |
Azzola, kiambang, eceng gondok,
gulma air lainnya, rumput laut |
|
Limbah hewan |
Kotoran dan air kencing (urine)
ternak, tepung tulang, kotoran burung (guano), kascing, keong mas, limbah
udang dan ikan (usus, tulang ikan) dll |
|
Industri |
Limbah padat |
Serbuk gergaji kayu, kertas, limbah
sawit, dll |
Sampah |
|
Sampah kota, pemukiman dan limbah
rumah tangga (seperti limbah sayuran, kulit buah, ampas kopi dan teh,
cangkang telur, air beras dll) |
Macam-macam pupuk
organik dapat berupa:
1.
Pupuk organik padat seperti pupuk
kandang, guano, kompos, kascing dan humus
2. Pupuk hijau
3. Pupuk Organik Cair (POC)
Dari berbagai sumber