Kamis, 08 Oktober 2020

DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KIMIA ANORGANIK


 DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KIMIA ANORGANIK

Pupuk merupakan salah satu sarana produksi pertanian yang sangat penting dalam keberhasilan produksi pertanian. Pupuk kimia anorganik merupakan pupuk yang paling dominan dipergunakan oleh petani. Penggunaan pupuk kimia anorganik di Indonesia mulai berkembang pesat sejak dicanangkan program Bimbingan Massal (BIMAS) pada tahun 1968 dengan tujuan untuk meningkatkan produksi pertanian. Untuk memenuhi tujuan tersebut diperkenalkan teknologi intensifikasi pertanian yang dikenal dengan istilah Revolusi Hijau. Revolusi hijau ini telah mampu mengubah sikap petani dari anti teknologi menjadi sikap mau memanfaatkan teknologi pertanian modern dimana salah satunya adalah pupuk kimia anorganik.

Sejak diterapkan intensifikasi pertanian tersebut, konsumsi pupuk kimia anorganik berkembang pesat karena varietas-varietas unggul baru yang responsif terhadap pupuk mengharuskan petani menggunakan pupuk kimia anorganik. Demikian juga kebijakan subsidi harganya oleh pemerintah juga merupakan faktor dominan yang ikut berperan dalam meningkatkan penggunaan pupuk kimia anorganik.

Akibatnya penggunaan pupuk organik sejak diterapkannya program intensifikasi pertanian ini mengalami penurunan, terabaikan dan tertinggal.  Dalam kenyataannya, memang revolusi hijau tersebut telah mampu meningkatkan produktivitas, khususnya pada sub sektor pangan. Akan tetapi dengan revolusi hijau yang salah satunya adalah penggunaan pupuk kimia anorganik tersebut telah menimbulkan dampak negatif  yaitu:

1.        Timbulnya degradasi lahan yang cukup besar berupa menurunnya kesuburan dan pemiskinan unsur hara tanah. Menurunnya tingkat kesuburan tanah yang diakibatkan karena adanya gangguan keseimbangan unsur hara dalam tanah. Hasil penelitian yang telah banyak dilakukan oleh berbagai kalangan diketahui bahwa ketidakseimbangan hara dalam tanah menyebabkan fenomena pelandaian produksi (levelling off). Pemupukan N, P dan K dari pupuk kimia anorganik secara terus menerus dalam takaran tinggi diyakini telah menyebabkan ketidak seimbangan hara dalam tanah, menekan unsur hara mikro seperti Cu dan Zn, serta menguras bahan organik tanah yang sangat berperan dalam aktifitas biologi tanah;

2.  Bagi kesehatan manusia kandungan residu kimia yang terserap dalam produk pangan yang membahayakan tubuh manusia;

3.       Tanaman menjadi rentan (tidak tahan) terhadap serangan hama dan penyakit;

4.       Pencemaran lingkungan air dan tanah akibat residu kimia yang ditinggalkan.


Mengutip dari Pusat Penelitian Biologi LIPI bahwa kekhawatiran yang terjadi pada petani Indonesia saat ini adalah kiblat mereka dalam penggunaan pupuk kimia atau non organik.  Bila penggunaan pupuk kimia dibiarkan dalam kurun waktu setidaknya 25 tahun, maka bisa dibayangkan akan terjadi kerusakan pada tanah dan lahan pertanian yang signifikan.


Melihat dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia anorganik tersebut, maka ayo mulai beralih menggunakan pupuk organik berbasis lokal dimana menggunakan bahan bahan disekitar kita. Dengan penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan, akan menjamin petani dapat mewujudkan pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture).  


Jumat, 02 Oktober 2020

BIOCHAR, ARANG PEMBENAH TANAH

Berbicara tentang arang, selama ini sebagian besar orang mengenal arang sebagai bahan bakar untuk membuat sate ya sahabat tani... Tetapi untuk arang sekam sudah dikenal luas untuk media tanam dalam pot. 


APA ITU BIOCHAR??

Biochar adalah arang yang dihasilkan dari limbah biomassa (diutamakan limbah pertanian) melalui pembakaran tidak sempurna atau suplai oksigen terbatas (pyrolysis). Biochar merupakan substansi arang yang berpori (porous), sering juga disebut charcoal atau agri-char.

Biochar dapat ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah (sebagai pembenah tanah) dan mengurangi emisi dari biomasa (limbah organik padat/sampah) yang secara alami terurai menjadi gas rumah kaca.

Biochar tidak dapat dikatakan sebagai pupuk organik. Biochar adalah pembenah tanah (soil conditioner). Biochar mempunyai banyak manfaat yang bagus untuk memperbaiki kesuburan tanah. 


MANFAAT BIOCHAR

Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai tambahan bahan organik dalam tanah
  2. Memperbaiki kegemburan tanah
  3. Bersifat alkali, sehingga jika diberikan ke tanah yang bersifat masam maka dapat meningkatkan pH tanah
  4. Menyediakan habitat yang baik bagi mikroba tanah misalnya bakteri dan fungi (contohnya mikoriza dan aktinomicetes) yang membantu dalam perombakan unsur hara agar unsur hara tersebut dapat di serap oleh tenaman. Dalam jangka panjang biochar tidak mengganggu keseimbangan karbon-nitrogen, bahkan mampu menahan dan menjadikan air dan nutrisi lebih tersedia bagi tanaman.
  5. Biochar memiliki sifat fisik berupa luasan permukaan beras sehingga pori-porinya banyak. dengan demikan kemampuan mengikat airnya tinggi. Hal ini sangat cocok digunakan juga di lahan bepasir dan mengatasi kekeringan air dalam tanah karena dapat menyimpan air dan mengurangi penguapan air dari tanah
  6. Memiliki Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang tinggi. Dengan KTK yang tinggi sehingga mampu mengikat kation - kation tanah yang merupakan nutrisi tersedia yang dapat dimanfaatkan bagi pertumbuhan tanaman. biochar juga dapat dikatakan menyimpan unsur hara agar tidak tercuci dan menguap


APAKAH  BIOCHAR RAMAH LINGKUNGAN??

Biochar dapat bersifat ramah dan aman terhadap lingkungan, jika tidak dengan sengaja melakukan penebangan pohon untuk dibuat arang. biochar dapat dikatakan sebagai salah satu alternatif pengelolaan limbah. Limbah pertanian yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dan sulit dikomposkan dapat dimanfaatkan untuk biochar.

Bila dikonversi menjadi biochar, maka limbah pertanian tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas lahan, bertahan lama dalam tanah serta berkontribusi terhadap pengurangan emisi karena tidak cepat hilang melalui dekomposisi.

Proses penanganan limbah yang tidak ramah lingkungan, seperti pembakaran (menghasilkan CO2) dapat dihindari. Pembiaran limbah pertanian pada kondisi anaerob dan aerob juga memiliki resiko buruk terhadap lingkungan. Limbah pertanian yang tidak dikelola dengan baik pada kondisi aerob akan menghasilkan CO2, sedangkan pada kondisi anaerob dapat menghasilkan CO2 dan CH4 (methane). Dengan biochar diharapkan mampu mengurangi CO2 dari atmosfer.


BAHAN BAKU BIOCHAR

Bahan baku pembuatan biochar umumnya adalah residu biomasa pertanian atau kehutanan, termasuk potongan kayu, tempurung kelapa, cangkang dan tandan kelapa sawit, tongkol jagung, sekam padi, batang ubi kayu, kulit kakao, kulit kacang-kacangan, kulit-kulit kayu, sisa-sisa usaha perkayuan, serta bahan organik yang berasal dari sampah kertas, sampah kota dan kotoran hewan.


CARA MEMBUAT BIOCHAR

Secara sederhana cara pembuatan Biochar jika bahan bakunya sekam:

membakar arang sekam dengan cerobong. Cara ini cocok diaplikasikan jika anda membuat arang sekam dalam jumlah yang banyak. Sabut kelapa dan tempurung dibakar, kemudian letakkan cerobong diatasnya dengan posisi berdiri sehingga api pembakaran berada didalamnya. Sekam dituangkan disekeliling cerobong hingga membentuk seperti gunung, usahakan cerobong berada tepat ditengah-tengah. Cerobong ini berguna untuk melindungi sekam agar tidak terbakar secara langsung. Beberapa saat kemudian sekam yang berada dipuncak gundukan akan menghitam. Jika terdapat sekam yang belum terbakar naikkan sedikit demi sedikit keatas dekat cerobong. Lakukan sampai sekam manjadi arang seluruhnya. Jika sekam sudah menghitam seluruhnya, segera semprotkan air menggunakan sprayer. Hal ini bertujuan untuk mematikan api yang masih menyala dan mencegah arang menjadi abu.

Membuat biochar dengan menggunakan tungku tanah sederhana. Tungku tanah dibuat dengan cara menggali tanah menyerupai setengah bola dengan diameter 1,5 m dan kedalaman 50 cm. Untuk suplai oksigen digunakan cerobong asap dengan diamater mencapai 30-35 cm. Tungku ini merupakan alat pembuatan Biochar paling murah, rendah biaya operasionalnya, dan efektif dalam membuat Biochar.

Setelah lubang atau tungku telah siap, sekam padi dapat dimasukkan dalam lubang tersebut dengan menaruh cerobong asap di tengah sekam dengan mulai pembakaran dari dalam cerobong menggunakan material mudah terbakar seperti ranting pohon. Kunci keberhasilan pembuatan agribiochar dengan metode di atas adalah terletak pada cerobong asap dan nyala api pada saat awal pembakaran


Membuat Biochar
Foto: http://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/2845/


APLIKASI BIOCHAR 

Biochar berbeda dengan pupuk kandang atau kompos yang harus ditambahkan pada setiap musim tanam. Untuk aplikasi biochar tidak perlu dilakukan berulang disetiap musim tanaman. hal ini dikarenakan biochar tidak mengalami pelapukan lanjut hingga mampu bertahan bertahun - tahun didalam tanah.

Bagi petani, pemberian biochar secara bertahap setiap musim lebih dianjurkan karena lebih memungkinkan. Hal ini mengingat limbah pertanian tersedia di lapangan dan dapat dijadikan sebagai bahan baku. Dan dosis yang diberi ke lahan cukup besar tergantung dari bahan baku biocharnya. Bisa menggunakan dosis 4 ton per hektar.

Peran biochar terhadap peningkatan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh jumlah biochar yang diberikan ke tanah


Aplikasi dengan cara disebar dilakukan dengan membenamkan biochar bersamaan dengan pengolahan tanah terakhir.

Jika diaplikasikan secara larikan di jalur lubang tanam atau hanya dalam lubang tanam biochar ditutup dengan tanah sebelum dilakukan penanaman.

Letak biochar jangan terlalu dalam. Tetapi di sekitar perakaran tanaman yang menyerap unsur hara.

Apakah dengan pemberian biochar kita tidak perlu lagi melakukan pemupukan???

Pengaplikasian biochar tidak dapat menggantikan peran pupuk. Jadi tanaman perlu tetap diberikan pupuk. Pemberian biochar juga dapat dikombinasikan dengan pemberian kompos maupun pupuk kandang. Menurut penelitian bahwa kompos jerami dan Biochar dapat meningkatkan aktivitas, kepadatan dan keberagaman mikroba tanah, seperti misalnya Bakteri Penambat Nitrogen) dan Bakteri Pelarut Fosfat.


Sumber:

http://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/2845/Teknologi Pembuatan Biochar Sederhana. 2017


https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/04/15/p77o2g313-peneliti-biochar-pembenah-tanah-murah-penyelamat-lingkungan