Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan 4 orang petani yang ingin belajar bertanam sayuran organik. Saya menyambut dengan senang hati karena saya salah satu dari sekian banyak orang yang sangat bersemangat mengajak petani untuk cenderung mengajak mereka perlahan-lahan meninggalkan ketergantungan akan input produksi kimia sintetis seperti pupuk dan pestisida. Hal ini demi keberlangsungan pertanian berkelanjutan dan kesehatan si petani itu sendiri maupun konsumen.
Saat ini begitu banyak petani yang sangat mengandalkan pestisida dan pupuk an-organik karena anggapan mereka lebih praktis dan tidak repot, serta hasilnya segera terlihat. Dibutuhkan waktu, kesabaran dan tidak pernah bosan untuk mengajak siapa saja untuk mulai meninggalkan praktek budidaya yang tidak ramah lingkungan.
Atas dasar itulah kali ini saya menyajikan materi ini dalam blog saya dengan harapan dapat mengguggah banyak petani untuk bertani organik. Go green...
Kesadaran untuk hidup sehat membuat makanan organik makanan organik seperti sayuran mulai dicari orang. Saat ini dikota-kota besar sudah mulai banyak dijumpai gerai-gerai organik yang menjual sayuran, ayam, telur dll yang dipelihara dengan metoda organik. Namun harga produk-produk organik masih dirasa mahal walaupun sebenarnya mahal itu relatif jika dibandingkan dengan biaya berobat.
Penerapan teknologi pertanian modern seperti penggunaan bibit unggul, pupuk kimiawi, dan pestisida kimia dalam intensifikasi penggunaan lahan menimbulkan degradasi lahan yang cukup besar sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas tanaman pertanian. Hal ini disebabkan penggunaan pupuk kimia secara berlebihan untuk meningkatkan produktivitas tanaman telah mengakibatkan permasalahan tersendiri yaitu menurunnya kesuburan dan pemiskinan unsur hara tanah. Dengan menerapkan budidaya pertanian organik termasuk budidaya sayuran (menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati) dapat mengembalikan kesuburan tanah.
Saat ini begitu banyak petani yang sangat mengandalkan pestisida dan pupuk an-organik karena anggapan mereka lebih praktis dan tidak repot, serta hasilnya segera terlihat. Dibutuhkan waktu, kesabaran dan tidak pernah bosan untuk mengajak siapa saja untuk mulai meninggalkan praktek budidaya yang tidak ramah lingkungan.
Atas dasar itulah kali ini saya menyajikan materi ini dalam blog saya dengan harapan dapat mengguggah banyak petani untuk bertani organik. Go green...
Kesadaran untuk hidup sehat membuat makanan organik makanan organik seperti sayuran mulai dicari orang. Saat ini dikota-kota besar sudah mulai banyak dijumpai gerai-gerai organik yang menjual sayuran, ayam, telur dll yang dipelihara dengan metoda organik. Namun harga produk-produk organik masih dirasa mahal walaupun sebenarnya mahal itu relatif jika dibandingkan dengan biaya berobat.
Penerapan teknologi pertanian modern seperti penggunaan bibit unggul, pupuk kimiawi, dan pestisida kimia dalam intensifikasi penggunaan lahan menimbulkan degradasi lahan yang cukup besar sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas tanaman pertanian. Hal ini disebabkan penggunaan pupuk kimia secara berlebihan untuk meningkatkan produktivitas tanaman telah mengakibatkan permasalahan tersendiri yaitu menurunnya kesuburan dan pemiskinan unsur hara tanah. Dengan menerapkan budidaya pertanian organik termasuk budidaya sayuran (menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati) dapat mengembalikan kesuburan tanah.
Kerugian yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia selain menimbulkan permasalah diatas, juga menyebabkan pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan pada manusia akibat dari residu kimia yang terserap oleh bahan pangan. Seperti bahan kimia yang terdapat dalam insektisida dapat menimbulkan gangguan kesehatan baik secara langsung maupun dalam jangka waktu yang panjang.
Racun yang terkandung dalam pestisida dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan hasil pertanian dan peternakan yang tercemar pestisida, air yang tercemar, ataupun dari udara yang dihembuskan dari daerah pertanian yang melakukan penyemprotan hama.
Sistem pertanian organik diartikan sebagai kegiatan usahan tani secara menyeluruh sejak proses (prapanen) sampai proses pengolahan hasil (pasca panen) yang bersifat ramah lingkungan dan dikelola secara alami (tanpa penggunaan bahan kimia dan rekayasa genetika), sehingga menghasilkan produk yang sehat dan bergizi.
Prinsip pertanian organik yaitu ramah lingkungan, tidak mencemari dan merusak lingkungan. Cara yang ditempuh agar tujuan itu tercapai antara lain:
- Memupuk dengan pupuk organik padat (kompos/pupuk kandang/guano)
- Memupuk dengan pupuk organik cair (POC) dan pupuk hayati
- Memupuk dengan pupuk hijau
- Mengaplikasikan pestisida nabati
- Mempertahankan dan melestarikan habitat tanam dengan pola tanam polikultur.
Untuk cara membuat kompos, POC dan pestisida nabati dapat dilihat dalam postingan sebelum - sebelum ini di blog saya ini.
Kelebihan dan kekurangan Sistem Pertanian Organik
Kelebihan dari sistem pertanian organik:
- Tidak menggunakan pupuk dan pestisida anorganik sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, baik tanah, air dan udara serta produksi tidak mengandung racun yang membahayakan kesehatan;
- Tanaman organik memiliki rasa yang lebih manis, lebih renyah dan tidak mudah patah dibanding tanaman anorganik
- Daya simpan lebih lama dibanding dengan produk tanaman anorganik
- Produk tanaman organik lebih mahal
Kekurangan dari sistem organik:
- Kebutuhan tenaga kerja lebih banyak, terutama untuk pengendalian hama dan penyakit. Umumnya pengendalian hama/penyakit dilakukan manual/mekanik dan menggunakan pestisida nabati yang perlu dibuat sendiri. Hingga saat ini di pasar belum ada yang menjual pestisida nabati;
- Penampilan fisik tanaman organik umumnya kurang bagus (misalnya berukuran lebih kecil dan berlubang-lubang daunnya jika dimakan hama) dibanding produk tanaman anorganik.
Sumber:
Ir. Pracana. Seri Agriisnis. Bertanam Sayuran Organik di Kebun, Pot dan Polibag.