Penggerek batang padi merupakan salah satu hama penting padi. Ada 4 yaitu Penggerek Batang Padi Kuning (Scirpophaga
incertulas WKL), Penggerek Batang Padi Putih (Scirpophaga innotata WKL),
Penggerek Batang Padi Bergaris (Chilo supressalis WKL) dan Penggerek
Batang Padi Merah Jambu (Sesamia inferens WKL).
Gejala Serangan:
a. SUNDEP
- Sundep merupakan gejala serangan pada fase
vegetatif (tanaman padi belum menghasilkan malai).
- Gejalanya bisa dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Ulat (larva) masuk melalui tulang daun, maka
terlihat tulang daun dekat pangkal daun patah dan berwarna coklat serta ujung
daun berwarna kuning. Bila tulang daun
dibelah biasanya ditemukan ulat (larva)
sebanyak 5 – 10 ekor yang berjajar sepanjang tulang daun tersebut dan sebagian
sudah mulai masuk dalam batang.
2. Bila
ulat (larva) sudah masuk ke dalam batang dan memakan titik tumbuh maka
batang/pucuk yang baru keluar terus menggulung (layu), warna daun pucuk
berangsur-angsur menjadi kuning/merah akhirnya kering dan mati dan mudah
dicabut. Bila batang dibelah akan dijumpai beberapa ulat (larva).
- Penampakan gejala sundep ini sangat jelas
terlihat berkelompok (tergantung kepadatan kelompok telurnya). Jika jumlah
kelompok telurnya jarang maka spot (titik) merah sundep terlihat jelas, tapi
jika kelompok telur banyak maka kurang jelas terlihat.
b. BELUK
- Beluk merupakan
gejala serangan pada fase generatif (sudah menghasilkan malai) dengan gejala matinya malai akibat tangkai
malai terpotong total oleh gerekan hama penggerek batang padi. Malai yang mati
akan tetap tegak berwarna putih abu-abu dan bulirnya hampa. Malai tersebut
mudah dicabut.
- Serangan pada padi yang sedang
berbunga maka beluk yang timbul akan berwarna putih dan hampa.
- Serangan yang terjadi pada saat
pengisian bulir, biasanya sebagian bulir
akan berisi dan sebagian lagi hampa.
- Urutan gejalanya : “ditandai dengan perubahan warna bulir padi dari hijau
segar menjadi hijau pucat terutama bagian pinggir dan ujungnya. Lebih lanjut
bulir menjadi berwarna putih seluruhnya.
Waktu yang dibutuhkan dalam urutan gejala tersebut 4 – 7 hari dan terlihat
serentak pada 7 – 10 hari setelah pembungaan.
Cara Pengendalian:
a. BUDIDAYA / KULTUR TEKNIK
1.
Tanam Serempak
-
Selisih waktu tanam
paling lambat 2 minggu dan selisih panen paling lama waktu panen.
-
Jumlah generasi
penggerek batang akan lebih sedikit pada padi yang ditanam serempak.
2.
Pergiliran Tanaman
- Untuk memutuskan siklus hidupnya dapat
dilakukan dengan pergiliran tanaman.
- Caranya dengan menanam minimal 1 kali
tanaman selain padi setelah lahan tersebut ditanami padi.
3.
Menghindarkan
kelebihan pemakaian pupuk N (seperti urea).
b. FISIK DAN MEKANIK
1. Mengumpulkan kelompok telur terutama di
persemaian padi. Apabila kelompok telur yang dikumpulkan terparasit, maka
parasit-parasit tersebut dilepaskan kembali ke lapangan. Sedangkan ulat (larva)
yang keluar dari telur dimusnahkan.
2. Menggunakan perangkap serangga, seperti perangkap cahaya.
3. Penyabitan tanaman padi serendah mungkin sampai permukaan tanah pada saat
panen.
4. Pemusnahan dilakukan dengan cara membabat
dan mengumpulkan jerami untuk dibenamkan ke dalam tanah pada waktu pengolahan
tanah.
c. HAYATI / ALAMI
- Contoh musuh alami penggerek batang
padi yaitu parasit telur berupa lebah
atau tabuhan kecil Tetratichus sp, Telenomus sp, Tricogramma sp.
d. KIMIAWI
- Penggunaan insektisida dilakukan apabila
cara-cara lain tidak mungkin lagi dan populasi/jumlah penggerek batang padi
sudah berada ambang ekonomi. Penaburan Karbufuran 3 % dengan dosis 17 kg/hektar
apabila ditemukan rata-rata 3 kelompok telur per 10 Meter
persegi atau intensitas serangan sundep rata-rata 5 % dan beluk lebih besar
dari 2 % dengan ketentuan sekurang-kurangnya 20 hari setelah pemberian
insektisida butiran dan selambat-lambatnya 3 minggu sebelum panen.
- Insektisida yang digunakan
antara lain yaitu: Dharmafur 3 G, Furadan 3
G, Currater 3 G, Karphos 25 EC, Marshal
200 EC, Padacin 2/3 G, Tomafur 3 G, Kempo 400 SL, Bancol 50 WP, Bancol 4 G,
Indofuran 3 G, Petrofur 3 G, Regent 0,3 G, Spontan 400 WSC.
- Insektisida nabati untuk
penggerek batang padi :
Bahan:
Biji Mimba 50 gram
Alkohol 10 cc
Air 1 Liter
Cara
membuat:
Biji mimba ditumbuk halus dan diaduk
dengan 10 cc alkohol, kemudian dicampur dengan 1 liter air. Larutan diendapkan
semalam. Keesokan harinya larutan disaring.
Cara pemakaian:
Semprotkan cairan insektisida tersebut
pada tanaman yang terserang. Hama tidak langsung mati segera setelah disemprot,
tetapi memerlukan waktu antara 2 – 3 hari untuk mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar