Jumat, 18 Maret 2022

PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI



Penggerek batang padi merupakan salah satu hama penting padi. Ada 4 yaitu Penggerek Batang Padi Kuning (Scirpophaga incertulas WKL), Penggerek Batang Padi Putih (Scirpophaga innotata WKL), Penggerek Batang Padi Bergaris (Chilo supressalis WKL) dan Penggerek Batang Padi Merah Jambu (Sesamia inferens WKL).


Gejala Serangan:
a.       SUNDEP
-      Sundep merupakan gejala serangan pada fase vegetatif (tanaman padi belum menghasilkan malai).
-      Gejalanya bisa dibedakan menjadi 2 yaitu:
     1.  Ulat (larva) masuk melalui tulang daun, maka terlihat tulang daun dekat pangkal daun patah dan berwarna coklat serta ujung daun  berwarna kuning. Bila tulang daun dibelah biasanya ditemukan ulat (larva)  sebanyak 5 – 10 ekor yang berjajar sepanjang tulang daun tersebut  dan    sebagian
sudah mulai masuk dalam batang.
        2.    Bila ulat (larva) sudah masuk ke dalam batang dan memakan titik tumbuh maka batang/pucuk yang baru keluar terus menggulung (layu), warna daun pucuk berangsur-angsur menjadi kuning/merah akhirnya kering dan mati dan mudah dicabut. Bila batang dibelah akan dijumpai beberapa ulat (larva).



-  Penampakan gejala sundep ini sangat jelas terlihat berkelompok (tergantung kepadatan kelompok telurnya). Jika jumlah kelompok telurnya jarang maka spot (titik) merah sundep terlihat jelas, tapi jika kelompok telur banyak maka kurang jelas terlihat.

b.      BELUK
-    Beluk merupakan gejala serangan pada fase generatif (sudah menghasilkan malai)  dengan gejala matinya malai akibat tangkai malai terpotong total oleh gerekan hama penggerek batang padi. Malai yang mati akan tetap tegak berwarna putih abu-abu dan bulirnya hampa. Malai tersebut mudah dicabut.



-      Serangan pada padi yang sedang berbunga maka beluk yang timbul akan berwarna putih dan hampa.
-      Serangan yang terjadi pada saat pengisian bulir, biasanya sebagian bulir  akan berisi dan sebagian lagi hampa.
-    Urutan gejalanya : “ditandai dengan perubahan warna bulir padi dari hijau segar menjadi hijau pucat terutama bagian pinggir dan ujungnya. Lebih lanjut bulir menjadi berwarna putih seluruhnya.
       Waktu yang dibutuhkan dalam urutan gejala tersebut 4 – 7 hari dan terlihat serentak pada 7 – 10 hari setelah pembungaan.

Cara Pengendalian:
a.    BUDIDAYA / KULTUR TEKNIK
1.       Tanam Serempak
-           Selisih waktu tanam paling lambat 2 minggu dan selisih panen paling lama waktu panen.
-           Jumlah generasi penggerek batang akan lebih sedikit pada padi yang ditanam serempak.
2.       Pergiliran Tanaman
-      Untuk memutuskan siklus hidupnya dapat dilakukan dengan pergiliran tanaman.
-    Caranya dengan menanam minimal 1 kali tanaman selain padi setelah lahan tersebut ditanami padi.
3.       Menghindarkan kelebihan pemakaian pupuk N (seperti urea).

b.    FISIK DAN MEKANIK
1. Mengumpulkan kelompok telur terutama di persemaian padi. Apabila kelompok telur yang dikumpulkan terparasit, maka parasit-parasit tersebut dilepaskan kembali ke lapangan. Sedangkan ulat (larva) yang keluar dari telur dimusnahkan.
2.     Menggunakan perangkap serangga, seperti perangkap cahaya.
3.    Penyabitan tanaman padi serendah mungkin sampai permukaan tanah pada saat panen.
4.  Pemusnahan dilakukan dengan cara membabat dan mengumpulkan jerami untuk dibenamkan ke dalam tanah pada waktu pengolahan tanah.

c.     HAYATI / ALAMI
-    Contoh musuh alami penggerek batang padi  yaitu parasit telur berupa lebah atau tabuhan kecil Tetratichus sp, Telenomus sp, Tricogramma sp.

d.    KIMIAWI
-   Penggunaan insektisida dilakukan apabila cara-cara lain tidak mungkin lagi dan populasi/jumlah penggerek batang padi sudah berada ambang ekonomi. Penaburan Karbufuran 3 % dengan dosis 17 kg/hektar apabila ditemukan rata-rata 3 kelompok telur per  10 Meter persegi atau intensitas serangan sundep rata-rata 5 % dan beluk lebih besar dari 2 % dengan ketentuan sekurang-kurangnya 20 hari setelah pemberian insektisida butiran dan selambat-lambatnya 3 minggu sebelum panen.

-      Insektisida yang digunakan antara lain yaitu: Dharmafur 3 G, Furadan 3 G, Currater 3 G,  Karphos 25 EC, Marshal 200 EC, Padacin 2/3 G, Tomafur 3 G, Kempo 400 SL, Bancol 50 WP, Bancol 4 G, Indofuran 3 G, Petrofur 3 G, Regent 0,3 G, Spontan 400 WSC.

-      Insektisida nabati untuk penggerek batang padi :
Bahan:
        Biji Mimba                           50 gram
        Alkohol                                 10 cc
        Air                                           1 Liter
                                                                                
        Cara membuat:
        Biji mimba ditumbuk halus dan diaduk dengan 10 cc alkohol, kemudian dicampur dengan 1 liter air. Larutan diendapkan semalam. Keesokan harinya larutan disaring.

        Cara pemakaian:
     Semprotkan cairan insektisida tersebut pada tanaman yang terserang. Hama tidak langsung mati segera setelah disemprot, tetapi memerlukan waktu antara 2 – 3 hari untuk mati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar