Minggu, 27 Agustus 2017

MENGENAL PENYAKIT TANAMAN DURIAN DAN CARA MENGENDALIKANNYA

Siapa yang tidak suka durian??? Masyarakat Indonesia umumnya menyukai buah yang memiliki aroma tajam tersebut. Karena begitu terkenalnya durian dan memiliki banyak penggemar hingga dijuluki KING OF THE FRUIT. 


Hasil gambar untuk buah durian


Hingga kini durian tidak saja menjadi tanaman hutan (seperti biasanya yang terjadi di daerah saya), tetapi juga sudah banyak di budidayakan. Harga buah durian yang begitu menggiurkan membuat banyak orang yang membudidayakannya. 

Seperti tanaman budidaya yang lain, hama dan penyakit selalu menjadi masalah yang merugikan.  Untuk itu kali ini saya akan memposting  penyakit tanaman durian dengan harapan dapat membantu pekebun durian. Untuk hama tanaman durian akan saya posting berikutnya.

PENYAKIT DURIAN

1.  BUSUK BUAH Phytophthora
Penyakit ini disebabkan cendawan Phytophthora palmivora menyerang saat musim hujan tiba. Menyerang buah muda hingga buah yang sudah matang. Buah yang sudah terserang tidak mungkin dijual, sehingga sangat merugikan.

Gejala serangan:
  • Serangan dimulai dengan munculnya bercak - bercak basah basah pada kulit buah.
  • Mula-mula berwarna coklat, kemudian perlahan - lahan menjadi hitam. 
  • Proses pembusukan kulit lama kelamaan akan masuk ke daging buah dan biji
  • Pada kondisi lembab akan terbentuk miselium dan sporangia berwarna putih di bercak tersebut.







Cara Pengendalian:
  • Penyemprotan fungisida seperti Previcur N, Ridomil dan dithane.
  • Tanaman terserang disemprot 3 - 4 hari sekali kalau cuaca mendung dan hujan.
  • 5 pohon  disekitar pohon yang terserang juga harus disemprot fungisida.
  • Untuk tindakan preventif maka interval waktu penyemprotan 1 - 2 minggu sekali.


2.  KANKER BATANG
Sebagaimana dengan penyakit busuk buah, penyakit kanker batang juga disebabkan oleh cendawan Phytophthora palmivora. Daerah berisiko tinggi adalah dataran rendah yang lahannya kekurangan air saat musim kemarau. Cendawan tidak aktif dimusim kemarau, tetapi akan menyerang ketika kelembaban tinggi karena hujan. 

Gejala serangan:
  • Adanya luka basah pada kulit batang dekat tanah. luka mengeluarkan lendir berwarna merah.
  • Pada serangan akut, kulit batang membusuk sehingga bagian kayunya membuka.
  • Kayu yang terinfeksi berwarna coklat kemerahan dengan bintik merah dan ungu.
  • Kalau batang diketok, akan terdengan gaung yang nyaring karena adanya lubang di bagian dalam.
  • Pada serangan berat setelah seluruh lingkaran batang busuk, pucuk tanaman mengering, daun layu berguguran dan akhirnya mati.
GEJALA AWAL PENYAKIT KANKER BATANG



Cara Pengendalian:
Penyakit ini mudah diatasi asalkan ditangani sjak dini.
Yang paling efektif adalah dengan pengendalian terpadu (PHT) yaitu dengan :

a.  Teknik Budidaya. Tujuan nya agar kebun tidak lembab disekitar pohon dan sirkulasi           udara lancar
  • Penanaman dengan jarak tanam yang lebih jarang 
  • Menyiangi gulma yang tumbuh di bawah pohon
  • Memangkas cabang yang terlalu dekat tanah
b. Kultur Teknis.
Dengan menanam durian spesifik lokal yang menjadi batang bawah (understump), sebagai entrys baru menggunakan durian unggul. 

c. Mengoles Bordo Di Batang Tanaman Durian. Tindakan ini untuk pencegahan.
Cara membuat bubur bordo:
  • Terusi 150 gram, kapur tohor/gamping 150 gram serta air 10 liter.
  • Terusi dan kapur ditumpuk kemudian dilarutkan 
  • Sebelum diaplikasikan ke tanaman bubur bordo harus diencerkan dalam 10 liter air
d. Kimia. 
  • Kulit batang yang membusuk dikerok sampai terlihat bagian kayu yang masih sehat
  • Sisa kulit dan batang yang dikerok harus segera dibakar agar tidak menjadi sumber patogen
  • Setelah dikerok diolesi dengn fungisida seperti Previcur N dengan dosis 2 ml/l. atau dapat juga menggunakan Ridomil 3 - 5 ml/l.
  • Luka nya lebih baik ditutup dengan parafin carbolineum.




3.  KARAT/BERCAK DAUN
penyakit ini disebabkan oleh Rhizoctonia solani. Menyerang di pembibitan maupun di kebun. Serangan pada bibit dapat menyebabkan kematian sampai 50%. Sedangkan pada tanaman dewasa menyebabkan gugur daun, mematikan cabang dan ranting.

Penyakit ini menularnya sangat cepat pada saat musim hujan. Penyebarannya melalui kontak daun yang terinfeksi dengan daun yang sehat, lewat serangga, dan melalui percikan air hujan. Cendawannya dapat bertahan hidup di tanah.

Gejala serangan:
  • Ditandai dengan timbulnya bercak kecil basah di daun.
  • Bercak semakin lama semakin lebar dan akan mengering berwarna coklat.
  • Kalau diamati daun yang terinfeksi dipenuhi benang - benang cendawan berwarna kuning.
  • Daun yang sakit akan gugur.
  • Pada serangan berat tajuk akan gundul sehingga fotosintesa terganggu.dan produksi buah rendah.



Cara Pengendalian:

  • Pada pembibitan dilakukan penyiraman teratur, asal tidak berlebihan. Jarak tanam diperlebar; dan daun yang terinfeksi dipangkas.
  • Disemprot dengan fungisida berbahan aktif carbendazim, triadimefo, flototanil, benomyl, pencycuron, thiophanate methyl. Contoh fungisidanya Rovral WP atau Folicur WP sebanyak 2 gram/l air. Interval penyemprotan sama seperti apda penanggulangan penyakit kanker batang.


4.  JAMUR UPAS/PINK DISEASE
Penyakit ini disebabkan oleh Corticium salmunicolor. Mewabah ddi daerah curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Pada cuaca lembab basidiospora dan konidia cendawan terbentuk dan tersebar melalui air hujan dan angin. itu sebabnya penyakit jamur upas sering disebut penyakit cendawan angin.

Gejala serangan:
Yang diserang adalah bagian cabang dan ranting. Pohon bertajuk rimbun mudah terinfeksi jamur upas.

  • Keluarnya cairan berwarna kuning jingga dari cabang yang terserang.
  • Permukaan kulit cabang diselimuti hifa berwarna putih.
  • Pada kondisi lembab hifa akan berubah menjadi warna pink.
  • Infeksi akan mematikan kulit kayu.
  • Jika serangan terlalu berat maka daun akan layu dan kering.


    Cara Pengendalian:
    • Cara pengendalian sama dengan penyakit kanker batang.
    • Pengolesan bubur bordo dengan interval lebih sering.


    5.  AKAR PUTIH
    Penyakit ini disebabkan oleh Rigidoporus lignosusDurian yang ditanam di bekas kebun karet, singkong, kopi, belimbing, rambutan, mangga, pepaya, kentang, albasia, cabai dan lada beresiko terserang penyakit ini.

    Gejala serangan:

    gejala serangan dapat dilihat dari tampilan pohon.


    • Daun berubah warna menjadi kuning akhirnya menjadi coklat mengerut dan akhirnya gugur.
    • Akar yang terserang akan diselimuti rhizomorphs berwarna putih. Untuk itu akar perlu dibongkar dan.
    • Serangan pada akar akan menimbulkan kematian jika tidak dikendalikan.


      Cara Pengendalian:
      • Tindakan preventif harus dilakukan sejak pembukaan lahan, yaitu dengan membersihkan seluruh tunggul tanaman inang yang sudah disebutkan di atas dengan cara dibongkar dan dibakar. selanjutnya lubang bekas tunggul inang tersebut disemprot fungisida berbahan aktif tridemorph, triademefon, propiconazole atau triozole sesuai dosis anjuran.
      • Lubang tanam di siram dengan fungisida tersebut diatas. contohnya bisa menggunakan Bayleton 2 ml/l air.
      • Penyiraman juga bisa dilakukan saat tanam atau pada pohon yang terserang. Interval penyiramannya 3 - 4 hari sekali. Sebagai tindakan preventif disiram 2 minggu sekali.
      • Tanah disekitar pohon ditaburi belerang.

        Sumber: 
        Trubus. Panduan Praktis. Sepuluh Hama dan Penyakit Intai Durian Anda.
        Onny Untung. Seri Agribisnis. Durian. Untuk Kebun Komersil dam Hobi.

              Kamis, 24 Agustus 2017

              HAMA TANAMAN DURIAN

              Setelah sekitar 1 minggu yang lalu saya memposting tentang penyakit tanaman durian, kali ini agar melengkapi maka postingan kali ini tentang hama tanaman durian.

              Bicara tentang durian tak bosan - bosannya sambil membayangkan lezatnya menyantap buah durian yang jika musim panen raya tiba begitu berlimpah dengan harga yang sangat terjangkau. Setiap orang bisa menyantap sepuasnya tanpa takut bikin dompet jebol...itu kalo di daerah tempat tinggal saya lo. Tapi bagi yang bermukim di pulau jawa, tentunya harga durian lumayan mahal.

              Oke...kembali ke hama tanaman durian yang saya pilih adalah beberapa hama penting yang menimbulkan kerugian. Semoga bermanfaat buat pekebun dan hobiis tanaman durian.

              HAMA TANAMAN DURIAN

              1.  ULAT PENGGEREK BUAH
              Ulat penggerek buah ada 2 jenis yang paling banyak ditemui di Indonesia yaitu Hypoperigea leprostricta dan Tirathaba ruptilenea.  

              Hypoperigea leprostricta ngengatnya berwarna coklat tua dengan bercak putih pada sayapnya. Larva akan menetap di dalam biji sampai buah rontok. Begitu buah rontok larva akan keluar  masuk dalam tanah. Ulat berubah menjadi pupa/kempompong di dalam tanah. Kemudian pupa menetas menjadi ngengat. Ngengat generasi baru akan melubangi buah durian untuk mengulangi siklus hidupnya. 

              Tirathaba ruptilenea adalah ulat penggerek buah yang paling banyak menyerang di Indonesia. Aneka kultivar durian unggul sudah dirilis hampir semua mencantumkan tingkat kerentanan terhadap hama ini. 

              Gejala serangan:

              • Larva Hypoperigea leprostricta yang menyerang buah durian berwarna merah ungu dengan panjang 3,5 cm yang melubangi kulit buah dan masuk ke dalam daging buah serta biji dan berdiam disana untuk mencari makan. Daging buah yang terlewati akan membusuk.  
              • Larva Tirathaba ruptilenea berwarna hitam kecoklatan. Larva menetas dari telur yang diletakan di kulit buah. Kemudian masuk ke daging buah dan mengoroknya sampai membusuk.
              • Kadang-kadang jika menyerang buah muda akan rontok. Begitu dibelah akan akan nampak ulat penggerek buah. 



              Cara Pengendalian:

              • Tindakan preventif dengan mencangkul tanah di bawah tajuk pohon untuk mematikan kepompong ngengat. Buah yang gugur karena hama ini dikumpulkan dan dibakar agar siklus hamanya terhenti.
              • Penyemprotan insektisida seperti Decis EC atau Buldog EC dengan dosis 1 ml/l air dengan interval 2 minggu sekali. Jika sudah ada serangan dapat ditingkatkan menjadu 3 - 4 hari sekali. Penyemprotan hanya dilakukan pada pohon yang terserang atau 4 -5 pohon di sekitarnya. 


              2.  PENGGEREK BATANG
              Ulat penggerek batang ada 2 jenis akan kita bahas yaitu Xyleutus leuconotus dan Batocera naminator.  Hama ini meskipun tingkat kerugian yang ditimbulkan tidak seganas penyakit kanker batang, namun tetap menurunkan produktivitas.

              Gejala serangan:
              • Ditandai dengan lubang kecil pada batang atau cabang dan menumpuknya kotoran serbuk berwarna kemerahan. 
              • Awalnya hama menggigit kulit kayu, kemudian meletakan telurnya disitu. Setelah telur menetas, larvanya akan ke dalam batang atau cabang. Larva akan merusak phloem dan xylem sehingga transportasi air dan hara ke seluruh jaringan tanaman akan terganggu.
              • Daun  pada cabang yang terserang akan mati. Lama - kelamaan pohon juga ikut mati.

                Cara Pengendalian:
                • Cara mekanis. Cabang atau ranting yang terserang dipotong 5 cm dari lubang gerekan. Kemudian membakar potongan tersebut agar larvanya mati. Teknik lain dengan memasukan kawat ke dalam lubang dengan harapan ulat terkena kawat dan mati
                • Cara kimiawi. Jika batang utama yang terserang, basahi kapas dengan insektisida seperti Decis EC atau Buldok EC. Kemudian sumbat dengan kapas tersebut.  Seandainya lubang gerekan terletak pada ketinggian maka pengendalian yang paling praktis adalah cara infus. Batang di bor dengan sudut kemiringan 45  derajat sedalam 3 - 10 cm. Selanjutnya di atas lubang itu digantung botol berisi seliter insektisida kimia. Melalui selang kecil, insektisida dimasukan ke lubang. Selesai di infus luabng harus ditutup parafin/lilin untuk mencegah kehadiran penyakit blendok.

                3.  RAYAP
                Tanaman durian kemungkinan beresiko akan terserang rayap jika kebun terdapat banyak bonggol kayu membusuk bekas kebun karet, karena rayap sebenarnya hanya memakan kayu yang sudah mati. Namun rayap dapat mengeluarkan cairan yang dapat mempercepat kematian kulit kayu durian dan jika dibiarkan serangannya akan meluas.

                Gejala serangan:
                • Gejala awal serangan adanya alur atau terowongan dari tanah yang menempel di batang.

                Cara Pengendalian:
                • Preventif. Sanitasi lingkungan cara pencegahan paling efektif. Semua bonggol kayu dimusnahkan hingga bersih.
                • Cara kimiawi. Penaburan 30 - 50 gram Furadan di sekeliling pohon kemudian ditutup dengan tanah. Selain itu insektisida Regent SC dengan dosis 5 ml/l air diberikan dengan cara disemprot, disiram atau diinjeksi.



                Sumber: 
                Trubus. Panduan Praktis. Sepuluh Hama dan Penyakit Intai Durian Anda.
                Onny Untung. Seri Agribisnis. Durian. Untuk Kebun Komersil dam Hobi.