Pare merupakan salah sumber vitamin C yang baik,
vitamin A, fosfor, dan besi. Ujung batang pare merupakan sumber pro-vit A yang
baik, protein, tiamin dan vitamin C. Tanaman ini dapat dibudidayakan di lahan
pekarangan menggunakan pot, polybag atau karung. Tanaman pare yang merambat
dapat dibuat sebagai peneduh halaman maupun sebagai gapura sehingga
mempercantik halaman rumah.
Tanaman
pare tidak mengenal musim, tapi tumbuh subur saat musim hujan. Menyukai air,
jika kekurangan air tanaman ini akan mudah mati karena daunnya mudah kering.
MEDIA TANAM
- Media
tanam harus sudah
siap paling lambat dua
minggu sebelum tanam
supaya terjadi pemadatan media yang sempurna.
- Media
yang baik untuk
digunakan terdiri dari
tanah gembur atau tanah lapisan atas, kompos/pupuk organik, dan sekam padi dengan
perbandingan volume 1 : 1 : 1. Aduk ketiga bahan ini sampai tercampur rata, kemudian masukan
ke pot atau polybag.
- Pot atau polibag yang dipakai ukuran yang agak
besar. Karung beras ukuran 5 – 10 kg baik juga digunakan.
- Jika tidak ada sekam padi, cukup menggunakan
tanah & kompos/pupuk organik dengan perbandingan 2 : 1.
PENANAMAN
- Buat lubang sebesar mangkok kecil. Masukan pupuk organik (pupuk kandang/kompos) sebanyak ± 2 genggam dan pupuk SP-36 sebanyak ± 1 sendok. Biarkan selama 2 minggu sebelum tanam.
- Untuk menanam di polybag atau pot dapat disemai terlebih dahulu atau langsung ditanam dalam polybag/Jika ditanam langsung buatlah lubang dangkal saja kemudian masukan benih pare kemudian timbun tipis saja dan siram.
- Penyulaman dilakukan apabila ada biji yang tidak tumbuh, penyulaman dilakukan 1 Minggu Setelah Tanam (MST).
PEMELIHARAAN
PANEN DAN PASCAPANEN
- Penyiangan dilakukan seminggu sekali bersamaan dengan pembumbunan.
- Penyiraman sebaiknya dilakukan setiap hari terutama dimusim kemarau.
- Pare memerlukan penopang, atau rambatan untuk meningkatkan produksi buah, mengurangi busuk buah serta memudahkan pengendalian OPT dan pemanenan. Rambatan diberikan saat tanaman berumur 3 minggu. Rambatan dapat berupa ajir kayu/bambu, atau pembuatan gapura setinggi 1,5-2 M.
- Umur 1 MTS diberi 15 - 20 gram pupuk NPK per tanaman. Pemupukan susulan pertama diberikan pada saat tanaman berumur 3 minggu. Sedangkan pemupukan susulan berikutnya dilakukan dengan interval 2 minggu sampai tanaman berumur 4 bulan. Pupuk susulan berupa NPK sebanyak 5-10 gram/tanaman Caranya ditaburkan membentuk lingkaran sekeliling tajuk daun (kanopi) sedalam 3 – 5 cm kemudian ditutup tipis dengan tanah.
- Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang samping yang tidak produktif, dilakukan pada saat tanaman berumur 3 dan 6 minggu.
- Hama yang banyak ditemukan adalah lalat buah, Epilachna sp.,kutu daun, trips, tungau dan siput
- Pengendalian lalat buah dilakukan dengan pembungkusan buah menggunakan plastik bening saat buah masih kecil (panjang 2-3 cm) atau penggunaan perangkap.
- Panen buah konsumsi dilakukan saat buah belum terlalu tua, bintil dan keriputnya masih rapat dengan menggunakan pisau yang tajam
- Panen untuk benih dilakukan pada buah yang sudah matang, berwarna kuning dan pembungkus bijinya berwarna merah muda
- Pare dapat dipanen pada umur sekitar 55 hari setelah tanam dan dapat dilakukan berkali-kali.
- Produksi buah dapat mencapai 10–12 buah per tanaman atau 10–15 ton/ha.
Sumber:
-
Jumakir.
2012. Teknologi Budidaya Pare Dalam Pot
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) jambi