Halo para pembaca blog ini...
Dalam unggahan saya kali ini merupakan kelanjutan unggahan saya awal bulan lalu tentang mengapa buah yang kita tanam rasanya kurang manis. Setelah kita tahu penyebabnya maka ada beberapa proses budidaya dan panen yang dapat kita perbaiki untuk meningkatkan rasa manis buah.
Berikut ini kiat – kiat perlakuan agar buah dapat menjadi lebih manis rasanya. Kiat – kiat ini dapat dipergunakan untuk bermacam – macam jenis buah yang dibudidayakan.
Menggunakan Kultivar Unggul
Biasanya kultivar adalah tumbuhan yang sudah diperbanyak bukan dari biji, melainkan dari bagian vegetatif baik berupa cangkok, okulasi, sambung ataupun kultur jaringan.
Pertimbangkan Agroklimat Tanaman
Setiap jenis tanaman buah biasanya menuntut lingkungan tertentu yang berbeda – beda seperti ketinggian tempat dari permukaan laut, perbandingan bulan basah (BB) dan bulan kering (BK) dan kedalaman air tanah. Sebaiknya jenis tanaman buah yang akan ditanam disesuaikan dengan agroklimat masing – masing.
Menyuburkan Tanah Sebagai Media Tanam
Jika ingin mendapatkan tanaman yang dapat tumbuh dan berbuah optimal, maka tanamlah tanaman buah pada tanah yang subur. Tanah yang kurang subur harus diberikan perlakuan tertentu guna memperbaiki dan meningkatkan kesuburannya. Perlakuan tersebut antara lain yaitu:
- Memberikan pembenah tanah yang akan ditanami. Pembenah tanah yang dapat digunakan seperti kapur pertanian pada tanah asam (derajat keasaman / pH tanah rendah), asam humat dan biochar (arang).
- Memberikan pupuk organik baik padat (kompos, pupuk kandang dll) maupun cair (POC).
- Untuk tanaman buah semusim (seperti semangka dan melon) tanah diolah dan dibuat bedengan (guludan)
- Untuk tanaman buah tahunan idealnya lubang tanam dipersiapkan 1 bulan sebelum bibit ditanam. Ukurannya 80 x 80 x 50 cm. Tanah lapisan atas (topsoil) dan tanah lapisan bawah (subsoil) harus dipisahkan.
- Jika tanah terlalu mengandung liat yang terlalu tinggi, maka perlu dicampur dengan sedikit pasir sehingga akar dengan menembus tanah.
- Jika menanam secara tambulampot ada baiknya media tanam sudah dipersiapkan dalam wadah tanam selama 2 minggu sebelum bibit ditanam. Media tanam terdiri dari tanah, kompos/pupuk kandang dan sekam bakar dengan ratio 1 : 1 : 1. Setelah tanaman besar untuk pemberian pupuk organik padat (kompos/pupuk kandang) perlu diberikan kembali
Menanam Di Tempat Terbuka (Tidak Ternaungi)
pada fase generatif tanaman harus mendapatkan cukup sinar matahari agar proses fotosintesa berjalan lancar dalam menghasilkan korbohidrat yang akan diubah menjadi gula. Tanaman yang tidak mendapatkan sinar matahari secara optimal akan terhambat pembentukan energi-nya sehingga pengubahan unsur-unsur C, H dan O menjadi zat gula kurang optimal sehingga menyebabkan buah menjadi kurang manis, malahan tanaman lebih rajin membentuk daun.
Jika daun pada tanaman terlalu rimbun sehingga menutupi daun lainnya untuk berfotosintesis ada baiknya dilakukan pemangkasan (pruning) sebelum tanaman berbuah. Dengan dilakukan pruning sinar matahari bisa masuk penuh ke tanaman. Selain itu dengan pruning juga dapat merangsang pembentukan bunga dan buah.
Pengairan
Apabila curah hujan tinggi, maka perlu diatur pola irigasi sehingga tanaman tidak tergenang air hujan. Batasi agar kadar air dalam buah tidak terlalu tinggi yang dapat menyebabkan buah menjadi kurang manis (cenderung hambar).
Jumlah air yang terbatas menyebabkan konsentrasi gula hasil fotosintesis di dalam buah meningkat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pengurangan air yang dilakukan saat buah masih muda dapat menyebabkan ukuran buah menjadi kecil.
Pemupukan Berimbang
Untuk menghasilkan buah yang lebat dengan rasanya yang manis seperti yang kita inginkan, maka sangat perlu dilakukan pemupukan.
Agar tujuan pemupukan dapat tercapai maka berikut hal – hal yang perlu diperhatikan:
- Selalu membaca dengan seksama petunjuk pamakaian dan keterangan yang tertera pada kemasan produk pupuk yang digunakan
- Jika menggunakan pupuk daun (foliar fertilizer) gunakan alat semprot (spayer) khusus dan hindari menggunakan spayer yang biasa digunakan untuk herbisida, karena larutan herbisida sangat kuat dan sulit dibersihkan
- Dalam melakukan pemupukan harus memperhatikan prinsip 5 tepat yaitu:
Tepat Jenis
Pilih dan gunakan jenis pupuk daun yang sesuai dengan jenis tanaman yang akan disemprot. Memilih jenis pupuk yang salah akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan yang kita inginkan.
Pada tanaman buah tahunan pupuk yang diberikan tambahan pupuk organik (kompos atau pupuk kandang) dan pupuk anorganik yang dilakukan berulang - ulang. Pada tanaman buah semusim pemberian pupuk organik padat tersebut cukup 1 kali pemberian yaitu sekitar 2 minggu sebelum tanam.
Pada fase generatif (pembentukan bunga dan buah) membutuhkan unsur fosfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah banyak. Dalam bentuk pupuk anorganik contohnya yaitu pupuk kalium fosfat dengan berbagai merk di pasaran, pupuk SP36 dan KCl.
Unsur fosfor (P) ditujukan untuk merangsang pembentukan bunga dan pematangan buah, adapun unsur kalium (K) ditujukan untuk meningkatkan kualitas buah seperti memperberat buah karena menguatkan jaringan tanaman dan tentunya lebih memaniskan rasa buah karena membentuk karbohirat dan gula. Unsur K pada pupuk anorganik contohnya adalah KCl dan KNO3.
Selain itu pupuk yang mengandung unsur Boron (B) yang merupakan salah satu unsur mikro, juga baik ditambahkan. Fungsi unsur B ini antara lain adalah meningkatkan mobilitas gula/karbohidrat ke seluruh jaringan tanaman, membantu penyerapan Kalium (K) dan berpengaruh dalam proses penyerbukan, pembentukan bunga, buah dan biji.
Tepat Bentuk/Formula
Bentuk pupuk yang dapat dipilih berupa butiran (granular), tepung (powder) dan cair. Pilihlah sesuai dengan yang diinginkan dan kondisi tanaman.
Tepat Dosis / Konsentrasi
Dosis pupuk yang diberikan pada tanaman buah harus sesuai dengan dosis yaitu sesuai dengan status hara tanah, kebutuhan tanaman, dan target hasil yang ingin dicapai.
Tepat Waktu
Jika pada tanaman buah tahunan, pemupukan yang paling tepat adalah pada awal dan akhir musim hujan dimana kondisi tanah dalam keadaan lembab. Untuk pupuk yang diberikan melalui daun dapat dilihat kapan waktu dan frekuensi yang tepat untuk memupuk tanaman yang biasanya tertera pada kemasan.
Tepat Cara
Saat ini banyak beredar dipasaran pupuk untuk meningkatkan kadar kemanisan buah. Aplikasi pemberiannya dapat dilakukan dengan cara dibenamkan dalam tanah, disiram pada tanah (kocor) maupun yang disemprotkan melalui daun. Masing – masing dalam mengaplikasikan pupuk harus benar agar pupuk tidak terbuang sia – sia.
Pada tanaman buah tahunan, pemberian pupuk dengan cara ditabur dilakukan dengan cara menabur pupuk secara lingkaran pada pada tanah batas tajuk terluar yang terlebih dahulu sudah digali sedalam 15 – 25 cm. Piringan harus bersih dari gulma. Setelah ditabur pupuk harus ditutup kembali dengan tanah.
Pemanenan Tepat Waktu
Untuk menentukan masa panen/petik masing – masing buah mempunyai karakteristik masing –masing. Selain itu juga harus dipertimbangkan apakah jenis buah yang akan dipanen termasuk jenis buah klimakterik atau non-klimakterik. Dengan mengetahui kedua hal tersebut maka tidak akan salah dalam waktu memanen.
Pada buah klimakterik seperti alpukat, pisang, mangga, pepaya, nangka, sirsak, sawo dan lain – lain dapat dipanen jika memperlihatkan tanda sudah tua dan hampir matang. Kemudian disimpan beberapa hari maka kadar gulanya bisa juga maksimal sehingga rasa buah tetap manis.
Pada buah non-klimakterik seperti semangka, melon, anggur, belimbing, jeruk, nanas, jambu air dan lain-lain harus dipanen/dipetik pada saat buah matang sempurna agar rasa manisnya maksimal. Jika buah tersebut dipetik saat buah belum matang maka buah belum mencapai tingkat manis maksimal. Buah non-klimakterik yang belum matang sempurna akan terasa kurang manis, agak asam atau kelat.
Jadi jika punya pohon buah yang rasanya tidak manis jangan putus asa dulu. silahkan dicoba cara tersebut. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Sumber:
https://id.scribd.com/doc/70677436/Buah-Klimaterik-Dan-Non-Klimaterik
https://id.strephonsays.com/cultivar-and-variety-6893
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/03/100000669/penyebab-buah-manis-dan-asam-.
Redaksi
Trubus. 2007. Seri Agrikiat. Menjadikan
Buah Lebih Manis. Penebar Swadaya. Depok.