Budidaya padi cara SRI
Legowo merupakan cara budidaya yang kami modifikasi yang saya anjurkan pada
petani binaan saya di Desa Baning Panjang. Tingkat produktifitasnya cukup
tinggi jika dibandingkan dengan cara konvensional.
Budidaya padi ini
menggabungkan metode SRI (bibit 1 batang, bibit muda, tanam dangkal) dengan
legowo. Jadi tanam padi tidak ditanam jarang tetapi mengikuti pola jajar
legowo.
Cara SRI akan
menghasilkan tanaman dengan akar yang banyak, anakan yang kuat dan banyak
Perkembangan anakan padi pada metode ini sangat menonjol. Jumlah 30 – 50 anakan
mudah dicapai. Cara SRI yang penting dilakukan yaitu:
1. Bibit
dipindah lapangan lebih awal (bibit muda umur 7-10 hari). Ini dapat mengurangi
guncangan/ cepat kembali pulih, akar lebih kuat, menghasilkan anakan lebih banyak, tanaman lebih tahan kekeringan;
2. Bibit
ditanam satu-satu dan dangkal. Dimaksudkan agar tanaman memiliki ruang cukup
untuk menyebar & memperdalam perakar, tidak bersaing ketat untuk memperoleh
ruang tumbuh, cahaya dan hara/makanan sehingga sistem perakaran menjadi sangat
baik;
3. Kondisi
tanah lembab tapi tidak tergenangi (irigasi berselang) pada saat pertumbuhan
vegetatif (sebelum malai
muncul). Dimaksudkan agar kondisi
perakaran baik, meningkatkan
kesuburan tanah dan akar panjang dan lebat, serta mencegah keracunan besi
akibat jenis tanah masam di Kabupaten Sintang. Setelah malai muncul sawah
digenangi.
Sistem tanam legowo merupakan cara
tanam beberapa barisan tanaman yang kemudian diselingi satu barisan kosong. Tanaman
yang seharusnya ditanam dibaris kosong tersebut dipindahkan sebagai tanaman
sisipan di dalam barisan.
Dengan legowo, mampu memberikan
srikulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari secara lebih optimal untuk
tanaman. Beberapa keuntungan cara legowo, antara lain:
1.
Semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian
pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir);
2.
Terdapat ruang kosong untuk pengaturan air, pengumpulan keong emas
atau untuk mina padi;
3.
Tanaman relatif aman dari serangan tikus dan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) lainnya, karena lahan lebih terbuka;
4.
Menekan serangan penyakit karena rendahnya
kelembaban;
5.
Pengendalian hama, penyakit, dan gulma lebih
mudah;
6.
Penggunaan pupuk lebih efisien.
7.
Pada baris kosong, diantara unit legowo dapat
dibuat parit dangkal yang berfungsi untuk mengumpulkan keong emas dan menekan
keracunan besi (Fe).
Cara Tanam Padi SRI Legowo
Padi
ditanam 1 batang, dengan bibit muda, dangkal dengan mengikuti jarak tanam
menggunakan jajar legowo sbb:
1. Jajar Legowo 2 : 1 ; Cara tanam
berselang-seling 2 baris dan 1 baris kosong. Jarak antar baris tanaman yang
dikosongkan disebut satu unit. Untuk Legowo 2 : 1 contoh jarak tanam nya 20 x
10 x 40 cm
2. Jajar Legowo 4 : 1 ; Cara tanam
berselang-seling 4 baris dan 1 baris kosong dengan contoh jarak tanam 20 cm x 10 cm x 40 cm (36
rumpun/m2).
Demikian seterusnya untuk jajar legowo 5 : 1 dan 6 : 1 dengan
menggunakan prinsip yang sama dengan jajar legowo 4 : 1.
Tetapi jajar legowo 4 : 1 merupakan anjuran dari Badan Litbang
Pertanian.
Jarak tanam Jajar legowo 4 : 1 yang juga baik digunakan yaitu 20 x 20 x
40 cm.
Populasi (Jumlah Tanaman) Berdasarkan Pola Tanam Padi
No.
|
Cara Tanam
|
Populasi/
Jumlah Tanaman per Hektar
|
% Terhadap Populasi/ Jumlah Tanaman Model
Tegel
|
1
|
Tegel 20 x 20 cm
|
250.000
|
100
|
2
|
Tegel 22 x 22 cm
|
206.661
|
100
|
3
|
Tegel 25 x 25 cm
|
160.000
|
100
|
4
|
Legowo 2:1 (10x20x40cm)
|
333.333
|
133
|
5
|
Legowo 3:1 (10x20x40cm)
|
375.000
|
150
|
6
|
Legowo 4:1 (10x20x40cm)
|
400.000
|
160
|
7
|
Legowo 2:1 (12,5x20x40cm)
|
213.000
|
133
|
8
|
Legowo 3:1 (12,5x20x40cm)
|
240.000
|
150
|
9
|
Legowo 4:1 (12,5x20x40cm)
|
256.000
|
160
|
Sumber:
-
I Putu
Wardana, dkk. Gagasan & Implementasi SRI Dalam Budidaya Padi Ekologis. Balai
Besar Penelitian Padi Sukamandi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar