Jumat, 19 Maret 2021

BERTANAM SAWI DALAM POT

Jumpa lagi para pembaca....kali ini saya memposting tentang salah satu komoditi sayuran yang tentunya sudah dikenal luas yaitu sawi. Manfaatkan waktu senggang anda dengan menanam sayuran sawi di pekarangan.

Sawi merupakan jenis sayuran yang banyak digemari untuk dikonsumsi mentah sebagai lalapan maupun untuk berbagai jenis masakan. Menanam sawi sendiri tentunya bisa dilakukan di pekarangan anda. Sawi sebagai salah satu jenis sayuran daun, dapat dengan mudah kita tanam dirumah, baik ditanam di lahan langsung maupun dalam pot.  Ada banyak jenis sawi yang bisa kita tanam seperti sawi keriting, sawi pahit, pakcoy, sawi manis, sawi putih dan lain - lain.
















Langkah - langkah menanam sawi dalam pot:


PERSEMAIAN

Wadah Semaian Sawi Dari Rak Telur
Jika di tanam di wadah berupa polybag dan lainnya, sebaiknya benih sawi disemai terlebih dahulu. Caranya: siapkan wadah semai yang dapat berupa tray semai yang bisa dibeli ditoko pertanian atau menggunakan rak telur berbahan plastik yang di beri lubang untuk membuat kelebihan air. Dapat juga menggunakan kotak plastik mika yang di beri lubang – lubang. Atau menggunakan rak telur berbahan kardus/kertas yang kita buat lapis 3 agar tidak mudah hancur jika terkena air.




Selanjutnya siapkan media semai yang dapat berupa tanah lapisan atas yang gembur dicampur dengan pupuk kandang. Media yang sudah dicampur tersebut kemudian dimasukkan ke wadah semai dan diratakan. Kemudian benih sawi di semai dengan cara bisa meletakkan benih satu persatu pada setiap contong. 

Jika menggunakan   kotak plastik mika maka benih dapat juga ditabur jarang. Setelah benih diletak kemudian tutup tipis dengan tanah. Siram media semai. Letakkan wadah semai ditempat teduh dan tidak terkena hujan langsung. Biasanya benih akan berkecambah sekitar 3 hari kemudian. Jika sudah tumbuh kenakan sinar matahari beberapa saat agar bibit tidak meninggi dan lemah (etiolasi). Akan lebih baik dibuat sungkup dari plastik bening.


PENANAMAN

Siapkan wadah tanam  berupa pot atau polybag atau  wadah tanam lainnya yang memanfaatkan limbah. Jika ibu-ibu rajin membeli minyak goreng yang kemasannya berupa plastik, nah plastik kemasan itu jangan dibuang. Caranya buat lubang pada plastik tersebut seperti pada polybag pada kemasan plastik tersebut. Kemasan plastik kita gunting bagian atasnya, dan sisakan ketinggian 20 – 25 cm saja. Botol dan jerigen plastik bekas yang tidak terpakai juga dapat digunakan sebagai wadah. Beri lubang – lubang pada plastik untuk membuang kelebihan air. Selain itu juga dapat menggunakan kotak styrofoam bekas buah yang biasanya dijual dipedagang buah.

Setelah wadahnya siap, selanjutnya kita siapkan media tanam. Media tanam yang baik dapat menggunakan campuran tanah lapisan atas (topsoil), pupuk kandang atau kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Sebaiknya media tanam ini disiapkan sebelum melakukan persemaian. Hal ini agar semua campuran media tanam tersebut bisa kita masukan ke dalam pot dan kemudian dibiarkan selama ± 2 minggu. Hal ini dimaksudkan karena cara kerja pupuk kandang atau kompos yang diberikan ke tanam bersifat slow reales yang artinya prosesnya lambat dalam menyuburkan tanah dan melepaskan unsur hara ke dalam tanah. Sehingga jika setelah 2 minggu baru ditanami maka media tanahnya sudah subur dan kaya unsur haranya.

Bibit sawi yang sudah memiliki 4 helai daun dan berumur sekitar 2 - 3 minggu dapat dipindah tanam ke pot. Penanaman sebaiknya dilakukan  pada sore hari yang teduh agar tidak langsung terkena sinar matahari dan layu. Cara penanamannya bibit dicabut dengan mengikutsertakan tanahnya dengan hati – hati agar akarnya tidak terputus. Jika menggunakan wadah bekas rak telur berbahan kardus, maka tidak perlu dicabut dimana diikutkan karena bisa hancur sendiri. Setelah itu ditanam dengan terlebih dahulu membuat lubang tanam, masukkan bibit dan dipadatkan kemudian disiram air.

Jika wadah yang kita gunakan agak besar, maka dalam satu pot dapat ditanam lebih dari satu bibit dengan diatur jarak tanamnya agar tidak saling berdekatan.


PEMELIHARAAN

Agar tanaman dapat tumbuh subur seperti yang diharapkan perlu dilakukan pemeliharaan yang terdiri dari penyiraman, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit.

Tanaman sawi memerlukan air yang cukup untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk itu perlu dilakukan penyiraman pagi dan sore hari. Jika hujan tidak perlu disiram.

Sawi dapat ditanam ditempat yang teduh maupun yang terbuka, tetapi di tempat terbuka yang terpapar sinar matahari dan cukup maka tanaman akan lebih cepat besar dibanding yang diletakkan ditempat yang teduh.

Tanaman perlu diberi pupuk yang kaya kandungan Nitrogen (N) agar daunnya subur dan hijau. Hal ini karena hasil panen yang diambil dari sawi adalah daunnya. Fungsi unsur Nitrogen adalah untuk pembentukan fase vegetatif yang salah satunya adalah pembentukan daun. Pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk kimia anorganik seperti Urea atau NPK atau pupuk daun. Jika ingin mendapatkan hasil panen  yang lebih sehat bisa menggunakan Pupuk Organik Cair (POC). Untuk pupuk organik padat seperti pupuk kandang atau kompos sudah kita berikan ke media tanam sebelum tanaman dipindahkan ke pot seperti yang sudah dijelas sebelumnya. POC dapat kita buat sendiri dirumah, cara membuatnya sudah pernah saya posting dalam blog saya ini. Dapat juga menggunakan pupuk kimia dicampur POC.

Cara memupuknya yaitu dengan disiram/kocor atau jika hanya pupuk kimia selain dikocor/siram juga dapat ditabur kemudian ditutup dengan tanah secara tipis saja. Pemupukan dapat juga dilakukan dengan cara disemprot ke daun pada pagi atau sore hari. Pemupukan dapat dilakukan setiap seminggu sekali.

Sawi biasanya juga terserang hama seperti siput yang menyerang tanaman sawi masih muda. Kemudian hama yang menyerang juga bisa berupa ulat dan kutu. Hindari penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama yang menyerang, agar hasil panennya lebih sehat terbebas dari residu bahan kimia berbahaya. Gunakan pestisida nabati yang dapat dibuat dari bahan seperti larutan tembakau, bawang putih, kulit bawang dan lain –lain. Penyemprotan pestisida nabati ini dapat dilakukan secara rutin untuk mencegah serangan hama.

Untuk mengendalikan hama siput yang menyerang tanaman muda dapat dilakukan dengan menabur bubuk kopi bekas di atas permukaan tanah.


PANEN

Sawi dapat dipanen pada umur 1 – 1,5 bulan dengan cara dicabut. Tetapi jika untuk konsumsi sendiri untuk menghemat dapat dilakukan dengan cara mengambil daun – daun tua hingga sedang. Tinggalkan bagian yang muda agar bisa menjadi besar lagi.

Demikian teknik bertanam sawi dalam pot yang mudah untuk pembaca lakukan dirumah... ayo silahkan dicoba

Jumat, 05 Maret 2021

PUPUK ORGANIK CAIR (POC) UNTUK PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN

Sering sekali saya memposting tentang pupuk organik pada blog saya. Hal ini karena saya ingin mengajak sahabat tani untuk lebih mempertimbangkan penggunaan pupuk organik (selain menggunakan pupuk anorganik) dalam budidaya yang dilakukan guna mewujudkan pertanian berkelanjutan dengan menerapkan prinsip - prinsip Good Agriculture Practice (GAP).

Pembuatan POC di Kelompok Tani
Kali ini saya memposting tentang POC yang baik untuk memupuk tanaman sayuran daun seperti bayam, sawi, kangkung, kubis/kol, selada dan lain-lain. Selain itu cocok untuk pertumbuhan fase vegetatif (pembentukan batang/cabang dan daun, serta pada tanaman padi untuk merangsang pertumbuhan anakan).

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini setelah fermentasi POC dilakukan selama 15 hari dilanjutkan dengan penambahan bahan organik aromatik seperti daun pandan atau kulit jeruk atau daun jeruk purut atau serai atau kenikir dll. kemudian setelah itu dilanjutkan lagi fermentasi selama 15 hari lagi. jadi memerlukan waktu 1 bulan. tujuannya adalah untuk mengurangi aroma urin dan kotoran ternak yang menjadi salah satu bahan POC ini. Tetapi jika sahabat petani tidak ingin ada penambahan bahan organik aromatik juga tidak apa-apa, dimana cukup difermentasi 15 hari saja sudah siap digunakan.

Sebelum membuatnya jangan lupa membaca postingan saya tentang hal - hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan POC sebelum ini. Untuk memudahkan silahkan klik link ini http://oyiepenyuluhsintang.blogspot.com/2020/06/mengenal-pupuk-organik-cair-
poc.html


Langkah - langkah pembuatan POC:

Bahan:

  • Urin ternak (kelinci, kambing atau sapi) 10 liter
  • Kotoran kambing/sapi 1 karung beras ukuran 5 kg
  • Air cucian beras 15 liter
  • Air kelapa 2 liter
  • Air hujan/air sumur/air kolam ikan 20 liter
  • Daun Petai cina/lamtoro/gamal/rumput bandotan 5 kg
  • BawangMerah 3 ons
  • Cocor bebek/labu siam/lidah buaya : 2 ons  (boleh tidak pakai)
  • Gula pasir 1 kg
  • Gula merah 1 kg
  • EM-4 atau MOL Nasi 100 ml
  • Daun pandan/daun jeruk/daun serai (agar mengurangi aroma urin dan kotoran) ½ kg
Catatan: jika hanya membuat sedikit bahan bisa dikurangi takarannya.


Cara Membuat

  • Cincang halus daun petai cina/lamtoro/gamal/rumput bandotan dan coco bebek/labu siam/lidah buaya
  • Larutkan gula pasir dan gula merah dalam air dan EM-4 atau MOL nasi
  • Masukan semua bahan (kecuali daun pandan/daun jeruk/daun serai) kedalam wadah tong plastik atau ember besar
  • Tutup rapat dengan plastik (pastikan plastik penutup tidak bocor), ikat dengan tali ban. Setiap hari selama 1 minggu buka selama 5 menit untuk mengeluarkan gas
  • Biarkan selama 15 hari
  • Setelah 15 hari beri cincangan daun pandan/kulit jeruk/daun jeruk/serai ke dalam wadah. Tujuannya untuk mengurangi bau
  • Biarkan kembali selama 2 minggu. Setelah itu POC siap digunakan


Cara Aplikasi:

  • Campurkan 280 cc  POC per 14 Liter air ( 20 cc per liter air). Semprotkan ke tanaman pada pagi atau sore hari setiap 1 minggu atau 10 hari sekali
  • Bisa juga dikocorkan langsung ke tanah dengan dosis 300 cc per  20 liter air biasa. Setelah tercampur siram/kocorkan ke tanah sebanyak 1 gelas air mineral.
  • 1 minggu sebelum tanam lahan dapat disemprot dengan POC.
  • Cocok untuk semua jenis tanaman. 


Dengan penggunaan POC ini, dosis pupuk kimia (anorganik) dapat dikurangi sehingga dapat menekan kerusakan tanah akibat terus menerus menggunakan pupuk kimia anorganik.